News Update

IHSG Diproyeksi Bergerak Naik

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka turun tipis 5,34 poin atau 0,09% ke level 5.760,08 pada perdagangan Senin, 24 Juli 2017. Sedangkan Indeks LQ45 turun 1,34 poin atau 0,14% ke level 961,51.

Aksi jual saham masih mewarnai perdagangan indeks hari ini. Kondisi tersebut membuat pelaku pasar melepas sebagian portofolio sahamnya.

Analis PT KGI Sekuritas Indonesia, Yuganur Wijanarko, sendiri mengungkapkan, aksi jual yang terjadi pada pekan kemarin sendiri dinilai sebagai pola transaksi untuk menunda tren kenaikan IHSG secara jangka panjang.

Meski penjualan saham big cap dan lapis kedua masih terjadi, namun kondisi ini hanya menunda sementara skenario kenaikan IHSG ke resisten 5.870 dan all time high 5.920.

“Sehingga, para pelaku pasar direkomendasikan untuk membangung posisi investasi jangka panjang pada saham-saham pilihan,” kata Yuganur.

Dengan demikian, jelas dia, perkiraan bahwa IHSG akan berupaya untuk berbalik arah menguat tersebut mesti direspons para pelaku pasar dengan mengakumulasi empat saham berikut ini:

1. BMRI dengan target trading di kisaran Rp13.750- Rp13.950.

Secara teknikal, pola perbaikan tren jangka pendek dan menengah pada emiten perbankan ini membuatnya menarik untuk diakumulasi, melihat kinerja ekspektasi earnings ke depan di 2017 ada pada skenario kenaikan menuju resisten psikologis di kisaran Rp13.750-Rp13.950.

2. TLKM dengan target trading di kisaran Rp4.725-Rp4.825.

Pola perbaikan momentum dalam tren jangka pendek dan menengah pada emiten berkapitalisasi besar ini dapat digunakan sebagai peluang trading mengikuti kontinuasi kenaikan berikutnya menuju resisten psikologis di kisaran Rp8.750-Rp9.050.

3. BUMI dengan target trading di kisaran Rp352-Rp362.

Harga minyak mentah dunia yang berada pada level terendah sejak sepuluh tahun terakhir dan valuasi sektor yang cukup murah, membuat emiten minyak sawit ini menarik untuk diakumulasi secara jangka menengah pada kisaran Rp352-Rp362.

4. PWON dengan target trading di kisaran Rp650-Rp700.

Pola perbaikan momentum dalam tren jangka pendek dan menengah pada emiten properti ini dapat digunakan sebagai peluang trading mengikuti kontinuasi kenaikan berikutnya menuju resisten psikologis di kisaran Rp650-Rp700. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Begini Respons Sompo Insurance soal Program Asuransi Wajib TPL

Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More

42 seconds ago

BCA Salurkan Kredit Sindikasi ke Jasa Marga, Dukung Pembangunan Jalan Tol Akses Patimban

Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More

48 mins ago

Genap Berusia 27 Tahun, Ini Sederet Pencapaian KSEI di Pasar Modal 2024

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More

56 mins ago

Tinjau PLTU Suralaya, Bahlil Pastikan Suplai Listrik Wilayah Jamali Aman Selama Nataru

Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi kesiapan PLN dalam… Read More

1 hour ago

Per 20 Desember 2024, IASC Blokir 5.987 Rekening dan Selamatkan Dana Rp27,1 Miliar

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More

2 hours ago

KSEI Bidik Pertumbuhan 2 Juta Investor pada 2025

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More

2 hours ago