Jakarta – Pilarmas Investindo Sekuritas melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal hari ini (8/10) akan berpotensi mengalami penguatan terbatas dengan level support 7.465 dan level resistance 7.675.
“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 7.465-7.675,” tulis manajemen dalam market review di Jakarta, 8 Oktober 2024.
Pilarmas menyoroti, dari sentimen global perang dagang kembali terjadi, di tengah situasi dan kondisi yang memang kurang menguntungkan untuk saat ini karena penuh dengan kekhawatiran
Di mana, Uni Eropa akhirnya pada akhir pekan kemarin resmi memberikan suara untuk mengenakan tarif setinggi 45 persen pada kendaraan listrik dari Tiongkok yang dapat memberikan tekanan untuk terjadinya pembalasan yang lebih besar, karena Tiongkok selalu melindungi perusahaannya.
Baca juga: BEI Catat 5 Saham Berikut Jadi Pemberat IHSG Pekan Ini
Sebanyak 10 negara mengatakan bahwa mereka mendukung diberlakukannya tarif tersebut mulai dari Bulgaria, Denmark, Estonia, France, Ireland, Italia, Latvia, Lithuania, Netherlands, dan Poland. Namun lima negara lainnya, seperti Jerman, Hungaria, Malta, Slovakia dan Slovenia memberikan suara yang menentang serta dua belas negara abstain dari pemungutan suara tersebut.
Eropa menetapkan tarif tersebut dikarenakan Tiongkok memberikan subsidi yang tidak adil bagi industrinya. Meskipun tentu saja Tiongkok membantah klaim tersebut dan mengancam akan memberikan tarif untuk produk di sektor susu, brendi, daging babi, hingga otomotif di Eropa.
Saat ini, Eropa ingin mengurangi ketergantungan dengan Tiongkok, terutama apabila temuan tersebut terbukti di mana persaingan bisnis yang disponsori oleh negara, merupakan ancaman bagi Uni Eropa.
Di sisi lain, Eropa sendiri juga melakukan perdagangan dengan Tiongkok dengan total nilai €739 miliar atau setara dengan USD815 miliar.
Adapun dari domestik Presiden Terpilih Prabowo Subianto akan membentuk Kementerian Penerimaan Negara dalam kabinetnya.
Hashim Djojohadikusumo, Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, menyebutkan bahwa kementerian ini bertujuan untuk memaksimalkan pendapatan negara, dengan target meningkatkan rasio penerimaan negara dari 12 persen menjadi 23 persen dalam lima tahun kepemimpinan Prabowo.
Baca juga: Di Tengah Isu Divestasi ANZ-Gunawan, Begini Laju Saham Panin Bank
Meskipun target penerimaan negara dinaikkan, tidak akan ada peningkatan pajak bagi pelaku usaha. Bahkan, tarif pajak badan akan diturunkan dari 22 persen menjadi 20 persen mendekati tarif di Singapura dan Hong Kong.
Peningkatan penerimaan pajak akan difokuskan pada penutupan kebocoran penerimaan negara dan perluasan objek perpajakan, serta penegakan aturan yang lebih ketat menggunakan teknologi AI dan IT. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta - Pemerintah telah menyediakan berbagai program untuk mendorong industri perumahan, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah… Read More
Jakarta – Indonesia dan negara berkembang lainnya menuntut komitmen lebih jelas terhadap negara maju terkait… Read More
Jakarta – Kapal Anchor Handling Tug and Supply (AHTS) Harrier milik Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE… Read More
Bangkok – Indonesia dianggap sebagai pasar yang menarik bagi banyak investor, khususnya di kawasan Asia… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mendukung program pembangunan 3 juta rumah Presiden Prabowo Subianto yang… Read More
Padang - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono mengapresiasi kinerja Koperasi Konsumen Keluarga Besar (KSUKB)… Read More