News Update

IHSG Diprediksi Capai Level 7.000 di Akhir 2019

Jakarta – Analis Mandiri Sekuritas, Adrian Joezer memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat menembus level 7.000 akhir tahun ini. Prediksi itu jauh lebih tinggi dibanding posisi IHSG akhir 2018 di level 6.194 yang tercatat turun 2,54% dibanding tahun sebelumnya.

“Kenapa postif, karena memang di 2018 itu tahun yang menantang. Suku bunga global naik signifikan. Jadi negara yang status swing defisit itu banyak yang jadi target jual investor. Dan tahun ini kita dipredisi bisa di level 7.000,” ujarnya di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Rabu malam.

Tahun ini sendiri banyak pihak yang memprediksi pertumbuhan suku bunga global akan tertahan setelah tahun lalu begitu tinggi naiknya. Termasuk Bank Sentral AS yang dipercaya hanya menaikan suku bunga 1 kali di tahun ini.

Selain itu, tahun lalu nilai tukar rupiah juga tertekan begitu dalam sehingga menjadi beban bagi laju IHSG. Tahun ini dipercaya nilai tukar rupiah akan lebih postif.

Dengan kondisi tersebut dipercaya investor asing yang di 2018 banyak melakukan aksi jual mulai kembali masuk ke pasar modal Indonesia.

Dari sisi emitennya sendiri, kinerja perusahaan diprediksi juga akan lebih baik. Tanda perbaikan bisa dilihat dari pertumbuhan belanja modal yang dipersiapkan para emiten yang mulai cukup tinggi.

“Jadi kita lihat capex mulai positif dan di per 2018 mulai lewat titik 0%, dari sebelumnya minus 15%,” tambahnya.

Penguatan IHSG tahun ini sendiri menurut Adrian, diprediksi tidak ada hubungannya dengan pemilu. Meskipun dari sisi history, setiap pemilu IHSG selalu meroket. Misalnya pada 2009 IHSG naik 90,17%, lalu di 2014 juga naik 18,29%.

Namun penguatan itu menurutnya lantaran kebetulan di tahun sebelum pemilu selalu terjadi kejadian yang membuat pasar goyang. Di 2008 misalnya terjadi krisis ekonomi yang bersumber dari subprime mortage.

“Lalu di 2014 kita alami depresiasi karena taper tantrum, seluruh dunia kena. Tahun lalu rupiah begitu anjlok. Jadi kebetulan setiap setahun sebelum pemilu ada kejadian. Mungkin beberapa orang melihatnya dikorelasikan setiap pemilu IHSH naik, padahal di tahun sebelumnya ada tekanan, dari jelek sekali dan tiba-tiba balik arah,” tutupnya. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Allianz Syariah Ajak Masyarakat Pahami Pentingnya Perlindungan Asuransi

Jakarta - PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia (Allianz Syariah) terus berupaya meningkatkan literasi masyarakat tentang… Read More

6 hours ago

BPJS Ketenagakerjaan Terapkan Strategi Baru untuk Tangkal Fraud

Jakarta – Pesatnya perkembangan teknologi di era modern tidak hanya membawa kemudahan, tetapi juga meningkatkan… Read More

6 hours ago

Tingkatkan Kesejahteraan Pensiunan, Bank Mandiri Taspen Hadirkan Program Wirausaha

Jakarta - Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) terus menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan para nasabahnya,… Read More

6 hours ago

OJK Sebut Rencana BTN Akuisisi Bank Syariah Masih Evaluasi Internal

Jakarta – Rencana aksi korporasi BTN untuk mengakuisisi bank syariah lain masih belum menemukan titik terang. Otoritas… Read More

8 hours ago

DPLK AXA Mandiri Jalin Kerja Sama Strategis

Suasana saat penandatanganan strategis antara Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT AXA Mandiri Financial Services (DPLK… Read More

8 hours ago

Ini Dia Perusahaan Jumbo yang Bakal IPO di Akhir 2024

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal kedatangan satu perusahaan dengan kategori lighthouse yang… Read More

9 hours ago