Market Update

IHSG Diprediksi Bergerak di Level 6.845-6.890, Cek Katalis Penggeraknya

Jakarta – Ajaib Sekuritas memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) akan bergerak mixed dalam rentang 6.845 hingga 6.890 pada hari ini (18/7).

“Pada perdagangan Senin (17/7) IHSG ditutup melemah terbatas sebesar 0,04% atau 2,43 poin di level 6.867,14. IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed dalam range 6.845-6.890,” ucap Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, dalam IHSG Daily Analysis di Jakarta, 18 Juli 2023.

Ratih menjelaskan, sentimen dari dalam negeri, BPS melaporkan surplus neraca perdagangan di Indonesia turun menjadi USD3,46 miliar pada Juni 2023 dari USD5,15 miliar pada Juni 2022, namun lebih tinggi dari konsensus pasar dengan proyeksi surplus sebesar USD1,35 miliar.

Posisi ekspor anjlok sebesar 21,18% dari tahun sebelumnya menjadi USD20,61 miliar di tengah melemahnya harga komoditas,” imbuhnya.

Baca juga: DBS Proyeksikan IHSG Mampu Capai Level 7.500 di Akhir 2023

Sementara itu, impor menyusut 18,35% yoy menjadi USD17,15 miliar, keempat kalinya penurunan impor sepanjang tahun ini karena pelemahan nilai tukar rupiah. Secara kumulatif, pada semester pertama tahun 2023, neraca perdagangan Indonesia membukukan surplus USD19,93 miliar.

Sedangkan dari mancanegara, Gross Domestic Product (GDP) China naik 6,3% yoy pada kuartal II tahun 2023, lebih cepat dari pertumbuhan 4,5% di kuartal I-2023 tetapi meleset dari perkiraan pasar sebesar 7,3%.

Selama semester I-2023, ekonomi China tumbuh sebesar 5,5%, China juga telah menetapkan target pertumbuhan PDB sekitar 5% di tahun 2023, di sisi lain penjualan ritel di China meningkat 3,1% yoy pada Juni 2023, melambat signifikan dari lonjakan 12,7% yoy pada bulan sebelumnya, sekaligus merupakan laju pertumbuhan perdagangan ritel China yang paling lambat sejak Desember 2022.

Namun, selama enam bulan pertama tahun ini jika dirata-ratakan perdagangan ritel di China meningkat sebesar 8,2%.

Adapun, Ajaib Sekuritas merekomendasikan beberapa saham untuk perdagangan hari ini, diantaranya BBTN, ESSA, dan ERAA.

BBTN
Buy: 1.365
TP: 1.405
Stop loss: <1.330

BBTN dalam major tren bergerak bullish di atas MA-5, MA-20, dan MA-100 volume naik signifikan. Stochastic crossing dan MACD bar histogram dalam momentum akumulasi.

Per Maret 2023 BBTN berhasil menyalurkan KPR subsidi sebesar Rp148,6 triliun atau naik 10,9% yoy. KPR non subsidi tumbuh 5,37% yoy menjadi Rp88,8 triliun. Secara keseluruhan total kredit yang disalurkan BBTN dari seluruh segmen mencapai Rp299,7 triliun atau tumbuh 8,6% yoy. Secara bottom line, laba bersih BBTN tercatat naik 3,42% yoy sebesar RpRp801 miliar. Adapun stimulus pemerintah di segmen rumah subsidi, seperti pembebasan PPN 11% dan suku bunga flat sebesar 5% berpotensi mendorong permintaan KPR BBTN.

ESSA
Buy: 705
TP : 725
Stop loss: <675

ESSA dalam jangka pendek bergerak sideways cenderung menguat diatas MA-5 dan MA-20. Membentuk pola cup and handle. Indikator stochastic golden cross indikasi kembali melanjutkan kenaikan.

Baca juga: Siap Melantai di Bursa, MUTU Bidik Dana Segar Rp103 Miliar dari IPO

Permintaan amonia berpotensi menguat seiring dengan industri manufaktur domestik yang ekspansif di level 52,5 poin pada Juni 2023. Data tersebut juga mengindikasikan permintaan domestik juga masih solid seiring tingginya konsumsi masyarakat. Adapun harga gas yang telah kembali normal membuat biaya produksi dapat ditekan, sehingga meningkatkan margin laba.

ERAA
Buy: 480
TP: 494
Stop loss: <470

ERAA dalam jangka pendek bullish di atas MA-5 dan MA-20. Volume stabil, berpotensi membentuk bullish pennant. MACD bar histogram dalam momentum positif.

Per Maret 2023, ERAA mencatatkan kenaikan penjualan 28,8% yoy menjadi Rp14,97 triliun. Performa tersebut ditopang oleh konsumsi domestik yang solid serta terjaganya angka inflasi. ERAA terus melakukan ekspansi dengan target membuka 600 gerai baru di tahun 2023. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Siap-Siap! Transaksi E-Money dan E-Wallet Terkena PPN 12 Persen, Begini Hitungannya

Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More

21 mins ago

Kemenkraf Proyeksi Tiga Tren Ekonomi Kreatif 2025, Apa Saja?

Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren ekonomi kreatif pada 2025. … Read More

31 mins ago

Netflix, Pulsa hingga Tiket Pesawat Bakal Kena PPN 12 Persen, Kecuali Tiket Konser

Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More

1 hour ago

Paus Fransiskus Kembali Kecam Serangan Israel di Gaza

Jakarta -  Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More

1 hour ago

IHSG Dibuka Menguat Hampir 1 Persen, Balik Lagi ke Level 7.000

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More

3 hours ago

Memasuki Pekan Natal, Rupiah Berpotensi Menguat Meski Tertekan Kebijakan Kenaikan PPN

Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More

3 hours ago