Jakarta – Ajaib Sekuritas memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) akan bergerak mixed dalam rentang 6.780 hingga 6.845 pada hari ini (13/7).
“Pada perdagangan Rabu (12/7) IHSG ditutup naik tipis sebesar 0,17% atau 11,28 poin di level 6.808,21. IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed dalam range 6.780–6.845,” ucap Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, dalam IHSG Daily Analysis di Jakarta, 13 Juli 2023.
Ratih menjelaskan, sentimen dari dalam negeri, yaitu Bank Indonesia (BI) telah melaporkan survei penjualan eceran pada kuartal II-2023 dan diproyeksikan tumbuh sebesar 1,7% secara yoy, kinerja penjualan eceran pada periode tersebut hanya meningkat tipis jika dibandingkan dengan realisasi pada kuartal I-2023 yang mencapai 1,6% secara yoy.
Perkembangan penjualan eceran kuartal II-2023 pendorong utamanya oleh peningkatan sektor barang budaya dan rekreasi sebesar 0,9% yoy. Ada beberapa sektor juga yang mencatatkan perbaikan kinerja meski berada di level kontraksi, diantaranya kelompok bahan bakar kendaraan bermotor sebesar minus 5,3% yoy, perlengkapan rumah tangga lainnya minus 4,2% yoy, suku cadang dan aksesori minus 4% yoy.
Sedangkan dari mancanegara, Consumer Price Index (CPI) atau inflasi pada tingkat konsumen di Amerika Serikat (AS) sebesar 3,0% yoy menjadi 305,109 poin pada Juni 2023, lebih rendah dari ekspektasi pasar yang memprediksi kenaikan CPI sebesar 3,1% atau 305,219 poin.
Baca juga: DBS Proyeksikan IHSG Mampu Capai Level 7.500 di Akhir 2023
Sementara itu tingkat inflasi inti harga konsumen di AS pada bulan Juni 2023 tercatat 4,8% secara tahunan, turun dari 5,3% yoy pada bulan sebelumnya, sekaligus menjadi yang terendah sejak Oktober 2021. Dari sisi Asia, jumlah uang beredar dalam arti luas di China atau M2 money supply tumbuh 11,3% dari tahun sebelumnya menjadi CNY287,3 triliun pada Juni 2023, angka tersebut menandai laju pertumbuhan terlemah sejak Mei 2022.
Adapun, Ajaib Sekuritas merekomendasikan beberapa saham untuk perdagangan hari ini, diantaranya TLKM, ADMR, dan AMRT.
TLKM
Buy: 3.980
TP: 4.100
Stop loss: <3.900
TLKM sideways cenderung menguat di atas MA-5 dan MA-20. Stochastic oscillator crossing dan meningkat, serta MACD bar histogram melemah terbatas.
Pemisahan segmen usaha (spin-off) IndiHome ke Telkomsel dalam upaya membentuk Fixed Mobile Convergence (FMC) berpotensi memberikan efisiensi pada operational cost TLKM. Sementara itu, Telkom sendiri akan fokus pada segmen B2B baik pengembangan fiber optic maupun data center.
ADMR
Buy: 1.050
TP: 1.080
Stop loss: <1.000
ADMR bullish di atas MA-5 dan MA-20, berpotensi mengalami bullish continuation membentuk rounding bottom. MACD bar histogram positif dan MACD line bergerak naik.
Permintaan batu bara metalurgi (coking coal) diproyeksikan menguat seiring dengan kembali menguatnya aktivitas manufaktur akibat inflasi yang terkendali baik domestik maupun global. Industri besi dan baja yang berpotensi menguat menjadi katalis positif naiknya permintaan coking coal sebagai segmen usaha ADMR.
AMRT
Buy: 2.780
TP: 2.860
Stop loss: <2.680
AMRT bullish di atas MA-5 dan MA-20, membentuk inverted head and shoulder pattern. MACD line bergerak naik dan MACD bar histogram dalam momentum positif.
AMRT membidik pembukaan gerai baru di tahun 2023 mencapai 800-100 gerai. Dana yang digunakan berasal dari belanja modal (capex) senilai Rp4,4 triliun yang dianggarkan untuk tahun 2023, termasuk perpanjangan sewa, dan pembukaan gudang baru. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More
Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi kesiapan PLN dalam… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More