Market Update

IHSG Diperkirakan Bergerak Melemah, Ini Sentimen Pemicunya

Jakarta – Ajaib Sekuritas memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) secara teknikal akan bergerak mixed dan melemah dalam rentang 7.130 hingga 7.260 pada hari ini (1/2). 

“Pada perdagangan Rabu (31/1), IHSG ditutup naik 0,22 persen atau naik 15,72 poin di level 7.207,94. IHSG hari ini (1/2) diprediksi bergerak mixed dan melemah dalam range 7.130-7.260,” ucap Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih dalam IHSG Daily Analysis di Jakarta, 1 Februari 2024.

Baca juga: Rapor IHSG Sepekan: Terkoreksi 1,25 Persen Hingga Kapitalisasi Pasar Turun jadi Rp11.345,77 Triliun

Ratih menyoroti sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG hari ini, antara lain adalah Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mempertahankan Tingkat Bunga Pinjaman (TBP) untuk bank umum dan BPR masing-masing sebesar 4,25 persen dan 6,75 persen, serta simpanan TBP valuta asing (valas) di bank umum sebesar 2,25 persen.

Keputusan TBP tersebut akan berlaku mulai 1 Februari hingga 31 Mei 2024, berdasarkan kebijakan LPS mempertahankan TBP tersebut sejalan dengan perkembangan suku bunga simpanan perbankan nasional dalam rupiah dan valas, sehingga stabilitas sistem keuangan dapat terjaga.

Sedangkan dari mancanegara, Bursa Wall Street mengalami koreksi setelah beberapa indeks utamanya Dow Jones dan S&P 500 reli dan mencatatkan all time high. Aksi taking profit dilakukan setelah hasil FOMC The Fed mempertahankan suku bunga acuan di level 5,25-5,5 persen.

Baca juga: Cara Stockbit dan Kelas.com Ajak Masyarakat Berinvestasi di Pasar Modal

Kemudian, langkah penurunan suku bunga yang lebih cepat terhapuskan setelah melihat lambatnya penurunan inflasi dan solidnya ekonomi. Sikap dovish yang dinantikan pelaku pasar tidak tercermin dalam FOMC di awal Februari tahun ini. 

Adapun dari Asia, Biro Statistik China (NBS) melaporkan indeks PMI manufaktur pada Januari 2024 sebesar 49,2, naik dari posisi bulan sebelumnya sebesar 49,0. Meskipun ada perbaikan namun industri manufaktur China tetap di level kontraksi. Performa tersebut sejalan dengan lemahnya ekonomi domestik di tengah deflasi dan terpuruknya sektor properti. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Mau ke Karawang Naik Kereta Cepat Whoosh, Cek Tarif dan Cara Pesannya di Sini!

Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More

6 hours ago

Komitmen Kuat BSI Dorong Pariwisata Berkelanjutan dan Ekonomi Sirkular

Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More

8 hours ago

Melalui Program Diskon Ini, Pengusaha Ritel Incar Transaksi Rp14,5 Triliun

Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More

8 hours ago

IHSG Sepekan Anjlok 4,65 Persen, Kapitalisasi Pasar Ikut Tertekan

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More

10 hours ago

Aliran Modal Asing Rp8,81 Triliun Kabur dari RI Selama Sepekan

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More

16 hours ago

Bos BRI Life Ungkap Strategi Capai Target Bisnis 2025

Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More

17 hours ago