Ilustrasi: Transaksi pasar modal/Erman Sukbekti
Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 9,68 poin atau 0,16% ke level 5.839,88 pada perdagangan akhir pekan Jumat, 7 Juli 2017.
Pelemahan tersebut beriringan dengan Indeks AS semalam yang juga melemah di tengah kenaikan yield global.
Mengutip riset Samuel Sekuritas Indonesia, tingkat yield surat utang luar negeri global saat ini menanjak, di mana yield obligasi Jerman tenor 10 tahun naik di atas 0,5%, sedangkan yield surat utang AS tenor 10 tahun naik ke level 2,38%. Kenaikan yield tersebut menjadi penyebab penurunan saham-saham teknologi.
Berbicara komoditas, harga minyak tercatat kembali melemah ke level USD47,4/barel setelah investor memprediksi tingkat produksi AS akan kembali meningkat.
Di sisi lain, data persediaan minyak AS turun 6,3 juta barel menjadi 502,9 juta barel, jauh di atas estimasi analis dengan penurunan sebesar 2 juta barel. Sementara harga emas tercatat flat di USD1.222/toz.
Dari pasar dalam negeri, IHSG sendiri diperkirakan akan mendapat tekanan setelah BI memprediksi pertumbuhan ekonomi 2Q17 akan lebih rendah dari proyeksi 5,1% yoy.
Saat ini pasar menanti data cadangan devisa yang rencananya dirilis hari ini. Nilai tukar rupiah tercatat flat di Rp13.388, sedangkan pasar EIDO tercatat melemah. (*)
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More
Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More
Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More
Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More
Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More