Ilustrasi Pergerakan saham big banks yang kompak turun usai BI umumkan tahan suku bunga 4,75 persen, Rabu, 22 Oktober 2025. (Foto: istimewa)
Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah sebanyak 0,07 persen ke level 7.389,27 dari posisi 7.394,23, pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (13/12).
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 246,81 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 19 ribu kali, serta total nilai transaksi mencapai Rp287,31 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 74 saham terkoreksi, sebanyak 156 saham menguat dan sebanyak 246 saham tetap tidak berubah.
Baca juga: IHSG Berpeluang Melemah, 4 Saham Ini Dijagokan Analis
Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, melihat IHSG secara teknikal pada hari ini diprediksi akan bergerak melemah dalam rentang level 7.340 hingga 7.435.
“Pada perdagangan Kamis (12/12) IHSG ditutup turun 0,94 persen atau minus 70,51 poin ke level 7.394. IHSG hari ini (13/12) diprediksi melemah dalam range 7.340-7.435,” ucap Ratih dalam risetnya di Jakarta, 13 Desember 2024.
Ratih melihat, IHSG yang mengalami pelemahan senada dengan aksi profit taking yang terjadi setelah menguat dalam empat hari beruntun. Penurunan IHSG mengikuti outflow investor asing dan depresiasi nilai tukar rupiah.
Diketahui, investor asing tercatat jual bersih di pasar ekuitas senilai Rp2,18 triliun (12/12), khususnya terjadi pada saham Big Banks. Sementara, rupiah JISDOR lanjut melemah ke level Rp15.939 per dolar AS (12/12).
Dari sisi fiskal, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga November 2024 tercatat defisit Rp401,8 triliun atau 1,81 persen dari PDB dengan keseimbangan primer positif sebesar Rp47,1 triliun.
Pendapatan negara mencapai Rp2.492,7 triliun atau 89 persen dari target APBN dan tumbuh 1,3 persen yoy. Belanja negara tercatat Rp2.894,5 triliun atau 87 persen dari target APBN dengan kenaikan 15,3 persen yoy.
Secara keseluruhan, defisit APBN masih dalam batasan yang telah disepakati oleh DPR RI sebesar 2,29 persen dari PDB.
Baca juga: Usai Merger dengan EXCL, Saham FREN Harus Rela Delisting dari Bursa
Adapun, dari mancanegara, Bank Sentral Eropa (ECB) pada pertemuan Desember 2024 kembali memangkas suku bunga 25 bps. Pemangkasan suku bunga tersebut terjadi dalam tiga pertemuan beruntun dengan total penurunan 75 bps.
Di mana, suku bunga utama refinancing operation menjadi 3,15 persen, marginal lending rate berada di level 3,4 persen, dan deposit rate sebesar 3 persen.
Lalu, para pelaku pasar juga mencermati inflasi tahunan Amerika Serikat (AS) periode November 2024 yang naik 2,7 persen setelah bulan sebelumnya di level 2,6 persen. Pasalnya, dalam pidato Powell di awal Desember lalu menekankan pemangkasan suku bunga lebih moderat dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi AS. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More