Market Update

IHSG Dibuka Terkoreksi 0,19% Hari Ini

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9:00 WIB (22/2) indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali memasuki zona merah pada level 6.860 atau melemah 0,19%.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, sebanyak 418 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 24 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp193 miliar.

Kemudian, tercatat terdapat 116 saham terkoreksi, sebanyak 121 saham menguat dan sebanyak 290 saham tetap tidak berubah.

Sebelumnya, BNI Sekuritas melihat secara teknikal IHSG masih berpotensi terkoreksI, selama berada dibawah 6.929 dan di bawah 5 Day MA pada hari ini. Trend Bullish, selama di atas 6.815, IHSG ditutup di bawah 5 day MA (6.894) dan di bawah 6.958 (200 day MA).

Indikator MACD bullish, Stochastic bearish, candle inverted hammer. Jika bisa ditutup harian di bawah 6.815, IHSG masih berpeluang koreksi, target 6.784/6.715 DONE/6.621 DONE/6.557 DONE. Jika closed di atas 6.815, peluang menuju 6.906 DONE/6.953 DONE/7.046. Range breakout berada di 6.803-6.961.

“Level resistance berada 6.910/6.932/6.958/6.990 dengan support 6.863/6.834/6.803/6.771. Perkiraan range di rentang: 6.830 – 6.930,” ucap Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas, Andri Zakarias Siregar dalam risetnya di Jakarta, 22 Februari 2023.

Pada perdagangan kemarin (21/2), bursa Asia Pasifik mencatat pergerakan yang beragam, sedangkan, bursa saham Australia yaitu S&P/ASX 200 dan All Ordinaries terkoreksi setelah rilis Judo Bank Composite PMI yang naik mencapai 49,2, namun masih di bawah 50, yang membedakan pertumbuhan dan kontraksi.

Untuk Hang Seng mencatat penurunan signifikan sebesar 1,71%. Di sisi lain bursa China mencatat kenaikan seperti SSE Composite Index dan Shenzhen Index.

Dari Amerika Serikat (AS), kemarin indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah signifikan sebesar 2,06%, begitu juga dengan S&P 500 yang melemah dalam sebesar 2,00%, sementara indeks Nasdaq turun lebih dalam sebesar 2,50%. Suku bunga yang tinggi terus menekan sentimen pasar dan sektor consumer discretionary mengalami koreksi. Yield treasury 10 tahun naik menjadi 3,9%, level yang tidak terlihat sejak November.

Adapun, Bursa Eropa ditutup melemah. Investor memperhatikan potensi Federal Reserve untuk tetap hawkish. DAX Performance Index dan FTSE 100 masing-masing terkoreksi 0,52% dan 0,46%. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

5 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

6 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

6 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

7 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

7 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

10 hours ago