IHSG diperkirakan berada pada rentang support 4.778-4.835 dan resistance 4.867-4.875. Dwitya Putra
Jakarta–Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini dibuka naik tipis 5,408 poin atau 0,11% ke level 4.855,940 pada perddagangan Kamis, 6 Agustus 2015. Sedangkan Indeks LQ45 juga naik tipis 1,384 poin atau 0,17% ke level 828,938.
Analis NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan mulai menguatnya sejumlah harga komoditas memberikan sentimen positif pada laju bursa saham Asia, termasuk IHSG. Di sisi lain, rilis kinerja emiten pun tampak masih menjadi perhatian pelaku pasar.
Kali ini kinerja dari beberapa emiten konstruksi dan pengembang hunian yang di atas estimasi cukup memberikan sentiment positif bursa saham Asia. Bahkan sentimen positif juga datang dari kenaikan Nikkei markit services PMI Jepang dan Caixin general services PMI.
Melihat hal tersebut, pada perdagangan hari ini dirinya memperkirakan IHSG akan berada pada rentang support 4.778-4.835 dan resistance 4.867-4.875.
Kemarin laju IHSG bertahan di atas area target support 4.750-4.765 dan mampu melampaui area target resistance 4.800-4.810.
Perkiraan akan adanya pelemahan dapat dilampaui IHSG sehingga memunculkan optimisme akan pergerakan positif.
“Jika kondisi bursa saham global dapat positif maka laju IHSG pun akan dapat melanjutkan penguatannya. Tentunya juga harus didukung dengan maraknya aksi beli dan rilis data-data ekonomi yang cukup positif,” kata Reza dalam riset hariannya. (*)
@dwitya_putra14
Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More
Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More
Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More