Market Update

IHSG Dibuka Naik 0,49 Persen, Sentuh Level 7.445

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (16/8) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka pada zona hijau ke level 7.445,88 atau menguat 0,49 persen dari level 7.409,63. 

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 346,67 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 12 ribu kali, serta total nilai transaksi mencapai Rp223,73 miliar. 

Kemudian, tercatat terdapat 56 saham terkoreksi, sebanyak 158 saham menguat dan sebanyak 225 saham tetap tidak berubah.

Baca juga: IHSG Diprediksi Menguat Terbatas Jelang Sidang Tahunan MPR RI

Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih melihat IHSG secara teknikal pada hari ini diprediksi akan bergerak menguat dalam rentang level 7.370 hingga 7.480. 

“Pada perdagangan Kamis (15/8), IHSG ditutup turun 0,36 persen atau minus 26,53 poin di level 7.409. IHSG hari ini (16/8) diprediksi bergerak menguat dalam range 7.370-7.480,” ucap Ratih dalam risetnya di Jakarta, 16 Agustus 2024.

Pergerakan yang terkoreksi itu terjadi setelah IHSG dalam empat hari beruntun ditutup dengan mengalami penguatan. Lalu, para pelaku pasar turut melakukan aksi profit taking setelah IHSG mencatatkan posisi All Time High baru.

Di sisi lain, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kondisi surplus neraca dagang yang semakin sempit. Pada Juli 2024 neraca dagang tercatat surplus USD0,47 miliar atau lebih rendah dari surplus bulan Juni 2024 sebesar USD2,39 miliar, sehingga, secara keseluruhan neraca dagang nasional surplus dalam 51 bulan beruntun.

Secara bulanan, ekspor tumbuh 6,55 persen menjadi USD22,21 miliar dan impor tumbuh 17,82 persen mencapai USD21,74 miliar, dengan komoditas ekspor non migas yang mengalami peningkatan, di antaranya bijih logam, logam mulia, serta mesin dan peralatan elektrik. 

Baca juga: Mirae Asset Rekomendasikan 9 Saham Ini di Tengah Volatilitas Tinggi, Apa Saja?

Adapun dari mancanegara, Bursa Wall Street menguat signifikan setelah ekonomi Amerika Serikat (AS) diproyeksikan mengalami soft lending di tengah iklim suku bunga tinggi. Pasalnya, data penjualan ritel tumbuh positif yang menandakan daya beli tetap stabil. 

Angka penjualan ritel AS pada Juli 2024 tumbuh 2,7 persen yoy atau lebih tinggi dari posisi bulan sebelumnya sebesar 2 persen yoy. Secara bulanan, penjualan ritel tumbuh 1 persen dan lebih baik dibandingkan Juni 2024 yang terkontraksi 0,2 persen. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Erick Thohir Godok PP Hapus Kredit UMKM, Fokus pada Petani dan Nelayan

Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah menggodok Peraturan Pemerintah (PP) perihal hapus tagih… Read More

9 mins ago

Simak! Daftar 10 Pekerjaan dengan Gaji Tertinggi di Indonesia

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan rata-rata upah buruh di Indonesia per Agustus 2024… Read More

40 mins ago

IHSG Ditutup Rebound, Menguat 0,17 Persen ke Level 7.491

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (5/11) berakhir ditutup pada zona… Read More

46 mins ago

Ekonomi RI Tak Sampai 5 Persen di Kuartal III 2024, Ini Biang Keroknya

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa ekonomi Indonesia di kuartal III 2024 tumbuh… Read More

60 mins ago

Makin Terdepan! ICT Dinobatkan sebagai Penyedia Solusi TI Paling Inovatif di Asia Pasifik dari Oracle

Jakarta - Di era globalisasi ini, perusahaan yang memegang kendali dan memimpin teknologi dipastikan berpeluang… Read More

1 hour ago

Senasib dengan iPhone 16, Ini Alasan Google Pixel Dilarang Dijual di Indonesia

Jakarta – Google Pixel, smartphone besutan Alphabet, mengalami nasib serupa dengan iPhone 16 yang dilarang… Read More

2 hours ago