Market Update

IHSG Dibuka Naik 0,18 Persen ke Level 7.146

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini, Selasa, 19 November 2024, pukul 9:00 WIB, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat di zona hijau ke level 7.146,78 atau naik 0,18 persen ke level 7.134,27.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, sebanyak 166,97 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 15 ribu kali, serta total nilai transaksi mencapai Rp246,77 miliar. 

Kemudian tercatat terdapat 84 saham terkoreksi, sebanyak 125 saham menguat dan sebanyak 209 saham tetap tidak berubah.

Baca juga: IHSG Berpotensi Sideways, Investor Tunggu Keputusan Suku Bunga BI

Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsihih, melihat IHSG secara teknikal pada hari ini diprediksi akan rebound terbatas dalam rentang level 7.100 hingga 7.180. 

“Pada perdagangan Senin, 18 November, IHSG ditutup turun 0,38 persen atau minus 26,98 poin ke level 7.134. IHSG hari ini diprediksi rebound terbatas dalam range 7.100-7.180,” ucap Ratih dalam risetnya di Jakarta, Selasa, 19 November 2024.

Ratih melihat IHSG telah melemah dalam empat hari beruntun yang diakibatkan oleh aksi profit taking saham Big Caps yang masih terjadi, di awal pekan investor asing tercatat outflow Rp982,6 miliar.

Baca juga: IHSG Sesi I Ditutup Melemah 0,20 Persen ke Level 7.146

Sementara itu, jika diakumulasi secara year to date (ytd), IHSG terkoreksi minus 1,90 persen, sekaligus menjadi performa paling rendah jika dibandingkan dengan indeks bursa di Asia Tenggara.

Di sisi lain, pelaku pasar pekan ini menantikan RDG Bank Indonesia (BI) yang diproyeksikan menahan BI-Rate di level 6 persen. Langkah menahan suku bunga mempertimbangkan nilai tukar rupiah yang masih terdepresiasi terhadap dolar AS.

Adapun dari mancanegara, bursa Wall Street bergerak bervariasi, pelaku pasar mencermati rilis laporan keuangan perusahaan Chip terbesar, yaitu NVIDIA di akhir pekan. Sementara dari Asia, pelaku pasar pekan ini menanti rilis suku bunga (Loan Prime Rate) Bank Sentral China (PBoC) dalam jangka waktu 1 hingga 5 tahun. (*)

Editor: Yulian Saputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Prabowo Bertemu PM Modi, Bahas Impor Beras dan Pendidikan Kesehatan

Jakarta - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menggelar pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) India Narendra… Read More

33 mins ago

Gandeng TheFoodhall, Bank QNB Indonesia Berikan Penawaran Menarik bagi Nasabah

Jakarta - Bank QNB Indonesia, anak perusahaan dari QNB Group, mengumumkan kemitraan strategis dengan supermarket premium, TheFoodhall,… Read More

2 hours ago

Rupiah Diprediksi Menguat di Kisaran Rp15.800 per Dolar AS

Jakarta - Rupiah diprediksi akan mengalami penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini,… Read More

2 hours ago

Reksa Dana PNM Indeks Infobank15: Solusi Investasi di Tengah Momentum Penurunan Suku Bunga

Jakarta - Sektor perbankan Indonesia terus menunjukkan performa yang gemilang, didukung oleh fundamental yang kuat,… Read More

2 hours ago

Harga Emas Antam Meroket Rp15.000, Sekarang Segini per Gramnya

Jakarta - Harga emas batangan bersertifikat Antam keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)… Read More

2 hours ago

IHSG Berpotensi Sideways, Investor Tunggu Keputusan Suku Bunga BI

Jakarta - BNI Sekuritas melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal hari ini (19/11)… Read More

3 hours ago