Market Update

IHSG Dibuka Menguat Tipis 0,04%

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (13/4) indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali dibuka pada zona hijau di level 6801,58 atau menguat tipis 0,04% dari dibuka pada level 6798,54 di awal perdagangan hari ini dan masih berpotensi terkoreksi.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, sebanyak 398 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 21 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp272 miliar.

Kemudian, tercatat terdapat 86 saham terkoreksi, sebanyak 160 saham menguat dan sebanyak 254 saham tetap tidak berubah.

Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Chisty Maryani, melihat IHSG pada hari ini diprediksi bergerak mixed dalam rentang 6.735 – 6.867.

Chisty menjelaskan, Bank Indonesia (BI) telah melaporkan Indeks Penjualan Riil (IPR) periode Februari 2023 tercatat tumbuh positif 0,6% yoy, mencapai sebesar 201,2, membaik dibanding bulan sebelumnya yang masih terkontraksi sebesar -0,6% yoy.

“Sementara itu, perkiraan Indeks Penjualan Riil (IPR) bulan Maret 2023 meningkat 4,8% yoy. Lebih tinggi dibandingkan dengan indeks bulan sebelumnya sebesar 0,6% yoy,” ucap Chisty dalam riset harian di Jakarta, 13 April 2023.

Hal tersebut dipicu oleh pertumbuhan kelompok makanan, minuman, tembakau, barang budaya dan rekreasi, serta subkelompok sandang. Adapun kelompok peralatan informasi dan komunikasi juga tercatat membaik dari bulan sebelumnya meski masih berada dalam fase kontraksi.

Sedangkan dari mancanegara, Amerika Serikat mencatat inflasi pada Maret 2023 melandai ke level 5% yoy dibanding periode sebelumnya pada level 6% yoy. Hal tersebut di bawah konsensus sebelumnya pada level 5,2% yoy.

Pada periode bulanan inflasi tercatat turun ke level 0,1% mom, lebih rendah dibanding periode sebelumnya sebesar 0,4% mom dan lebih rendah dari consensus 0,2% mom.

Adapun, inflasi inti tercatat sesuai dengan konsensus 5,6% yoy. Inflasi tersebut melandai seiring dengan turunnya harga bahan bakar minyak (BBM), namun harga sewa rumah masih cukup tinggi membuat inflasi inti masih kuat. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Siap-Siap! Transaksi E-Money dan E-Wallet Terkena PPN 12 Persen, Begini Hitungannya

Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More

1 hour ago

Kemenkraf Proyeksi Tiga Tren Ekonomi Kreatif 2025, Apa Saja?

Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren ekonomi kreatif pada 2025. … Read More

2 hours ago

Netflix, Pulsa hingga Tiket Pesawat Bakal Kena PPN 12 Persen, Kecuali Tiket Konser

Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More

2 hours ago

Paus Fransiskus Kembali Kecam Serangan Israel di Gaza

Jakarta -  Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More

2 hours ago

IHSG Dibuka Menguat Hampir 1 Persen, Balik Lagi ke Level 7.000

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More

4 hours ago

Memasuki Pekan Natal, Rupiah Berpotensi Menguat Meski Tertekan Kebijakan Kenaikan PPN

Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More

4 hours ago