Ilustrasi - Pergerakan pasar sahan. (Foto: Istimewa)
Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02 dari posisi 6.983,86, pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (23/12).
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 262,05 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 14 ribu kali, serta total nilai transaksi mencapai Rp180,79 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 54 saham terkoreksi, sebanyak 204 saham menguat dan 235 saham tetap tidak berubah.
Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, melihat IHSG secara teknikal pada hari ini diprediksi akan rebound dalam rentang level 6.940 hingga 7.050.
“Pada perdagangan Jumat (20/12) IHSG ditutup naik 0,09 persen atau plus 6,62 poin ke level 6.983. IHSG hari ini (23/12) diprediksi rebound dalam range 6.940-7.050,” ucap Ratih dalam risetnya di Jakarta, 23 Desember 2024.
Baca juga: IHSG Berpotensi Melemah, Cek 4 Rekomendasi Saham Berikut
Pada akhir perdangangan pekan lalu (20/12) IHSG berhasil rebound, meskipun secara weekly mengalami koreksi cukup dalam sebesar 4,65 persen, di mana aksi outflow investor asing dan melemahnya nilai tukar rupiah menjadi pemberat laju IHSG.
Selama sepekan investor asing tercatat jual bersih di pasar ekuitas domestik senilai Rp4,08 triliun dan nilai tukar rupiah mencapai Rp16.300 per dolar AS (20/12).
Adapun BI-Rate yang tertahan pada level 6 persen sebagai upaya stabilisasi nilai tukar rupiah memberikan kekhawatiran pelaku pasar akan lemahnya daya beli.
Baca juga: BEI ‘Tendang’ 8 Emiten Pailit, Ini Daftarnya!
Sementara dari mancanegara, indeks utama Wall Street rebound di akhir pekan menyusul rilis indeks konsumen, seperti indeks PCE dan Michigan Consumer Sentiment dengan pertumbuhan yang lebih landai dan di bawah ekspektasi.
Indeks PCE pada November 2024 tumbuh 2,4 persen yoy dan indeks Michigan Consumer Sentiment pada level 74.
Pelaku pasar mencermati indeks tersebut sebagai salah satu indikator inflasi. Pasalnya, The Fed di 2025 akan lebih moderate dalam memangkas suku bunga yang menyesuaikan kondisi inflasi. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More