Market Update

IHSG Dibuka Menguat 0,55 Persen, Dekati Level 7.200

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,55 persen ke level 7.193,98 dari posisi 7.154,65, pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (20/1).

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 858,64 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 25 ribu kali, serta total nilai transaksi mencapai Rp284,92 miliar. 

Kemudian, tercatat terdapat 67 saham terkoreksi, sebanyak 224 saham menguat dan 241 saham tetap tidak berubah.

Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, melihat IHSG secara teknikal pada hari ini diprediksi bergerak variatif dalam rentang level 7.080 hingga 7.200. 

Baca juga: IHSG Berpotensi Menguat, Analis Rekomendasikan Saham BUMI hingga SIDO

“Pada perdagangan kemarin, Jumat (17/1) IHSG ditutup naik 0,66 persen atau plus 47,13 poin ke level 7.154.  IHSG hari ini (20/1) diprediksi bergerak mixed dalam range 7.080-7.200,” ucap Ratih dalam risetnya di Jakarta, 20 Januari 2025.

Ratih merangkum IHSG dalam sepekan menguat 0,93 persen yang ditopang oleh saham Blue Chip yang tercermin dari kenaikan indeks LQ45 dan IDX30 masing-masing sebesar 1,44 persen dan 1,84 persen.

Kemudian, sektor properti dan energi memimpin pergerakan indeks sektoral masing-masing 5,02 persen dan 3,03 persen, hal ini juga didukung para pelaku pasar yang merespons positif turunya suku bunga BI-Rate sebesar 25 bps menjadi 5,75 persen.

“Namun, posisi wait and see, masih terlihat dari akumulasi investor asing yang cenderung terbatas sebesar Rp247 miliar,” imbuhnya.

Di sisi lain, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada November 2024 tercatat USD 424,1 miliar atau tumbuh 5,4 persen yoy. Meskipun tumbuh, namun lebih lambat dari kenaikan bulan sebelumnya sebesar 7,7 persen yoy. Jika diakumulasi, rasio ULN terhadap PDB pada November 2024 masih terjaga sebesar 30,5 persen.

Baca juga: Begini Pergerakan Saham Indeks Infobank15 dalam Sepekan

Adapun dari mancanegara, Bursa Wall Street kompak menguat di akhir pekan menjelang pelantikan Presiden Donald Trump pada 20 Januari 2025. Kenaikan tersebut menyusul turunnya imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun sebesar 294 bps dalam sepekan menjadi 4,62 persen.

Sementara itu, inflasi di Kawasan Eropa secara tahunan naik dalam 3 bulan beruntun hingga pada Desember 2024 sebesar 2,4 persen. Lalu, inflasi inti yang tidak termasuk harga makanan dan energi pada periode yang sama stagnan sebesar 2,7 persen yoy. 

Sedangkan, hari ini pelaku pasar juga mencermati dampak tetap rendahnya kebijakan suku bunga Bank Sentral China (PBoC) untuk jangka pendek dan menengah. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

9 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

9 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

9 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

11 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

11 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

14 hours ago