Market Update

IHSG Dibuka Menguat 0,11 Persen ke Level 7.500

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (6/11) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka menguat ke level 7.500,04 atau naik 0,11 persen dari level 7.491,86.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 310,41 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 17 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp247,66 miliar. 

Kemudian, tercatat terdapat 95 saham terkoreksi, sebanyak 185 saham menguat dan sebanyak 230 saham tetap tidak berubah. 

Sebelumnya, Head of Research Retail BNI Sekuritas, Fanny Suherman, mengatakan IHSG hari ini berpotensi sideways seiring hasil Pemilu Amerika Serikat (AS) yang belum diketahui dengan pasti dan potensi pemangkasan suku bunga the Fed di minggu ini. 

Baca juga: IHSG Rawan Terkoreksi, Saham ANTM hingga TINS Direkomendasikan Analis

“Dengan level support IHSG 7.450-7.475 dan level resistance IHSG 7.530-7.570,” ucap Fanny dalam risetnya di Jakarta, 6 November 2024.

Ia melihat, indeks-indeks Wall Street naik tajam pada perdagangan kemarin (5/11) di tengah ketegangan pasar menantikan hasil Pilpres AS, dengan Indeks S&P 500 melonjak 1,23 persen ditutup di 5.782,76, Nasdaq melesat 1,43 persen menjadi 18.439,17 dan Dow Jones meningkat 1,02 persen ke level 42.221,88. 

“Penguatan ini terjadi seiring dengan ketegangan pasar yang menantikan hasil dari persaingan ketat antara mantan Presiden Donald Trump dan Wakil Presiden Kamala Harris. Selain kursi presiden, pasar juga memperhatikan dominasi partai di Kongres,” imbuhnya.

Selain itu, pasar juga menunggu keputusan suku bunga dari The Fed pada Kamis (7/11), di mana CME Group’s FedWatch Tool menunjukkan hampir pasti ada pemangkasan suku bunga sebesar 0,25 persen setelah penurunan setengah poin pada September lalu.

Adapun, dari sisi Bursa Asia Pasifik sebagian besar naik menjelang beberapa jam lagi pemilu AS. Dari Australia, indeks S&P/ASX 200 turun 0,4 persen, membalikkan kenaikan dibandingkan hari sebelumnya.

Investor juga tetap melangkah hati-hati menjelang keputusan kebijakan moneter RBA secara luas diperkirakan untuk mempertahankan suku bunga tunai sebesar 4,35 persen.

Baca juga: BEI Ungkap Ada 3 Perusahaan Jumbo akan IPO Akhir Tahun Ini

Lalu, dari pasar saham Asia lainnya, Nikkei 225 Jepang menguat 1,11 persen dan Topix naik 0,76 persen, Di Tiongkok, Shanghai Composite naik melesat 2,32 persen, CSI300 meningkat 2,53 persen dan bursa saham Hang Seng Hong Kong naik 1,92 persen.

Sementara, indeks Kospi Korea Selatan turun 0,47 persen dan Kosdaq melemah 0,30 persen, inflasi konsumen Korea Selatan bulan Oktober naik 1,3 persen dibandingkan tahun lalu, sedikit lebih rendah dari ekspektasi sebesar 1,4 persen. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Jelang Akhir Pekan, IHSG Ditutup Menghijau ke Level 7.195

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Jumat, 22 November 2024, ditutup… Read More

7 mins ago

BI Catat DPK Tumbuh 6 Persen per Oktober 2024, Ditopang Korporasi

Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More

17 mins ago

Apindo Tolak Kenaikan PPN 12 Persen: Ancam Daya Beli dan Pertumbuhan Ekonomi

Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menolak rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More

39 mins ago

BI Laporkan Uang Beredar Oktober 2024 Melambat jadi Rp9.078,6 Triliun

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar (M2) tetap tumbuh. Posisi M2 pada Oktober 2024 tercatat… Read More

1 hour ago

IIF Raih Peringkat Gold Rank pada Ajang Penghargaan ASRRAT

Jakarta - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) kembali meraih peringkat "Gold Rank" dalam ajang Asia… Read More

2 hours ago

Hyundai New Tucson Mengaspal di RI, Intip Spesifikasi dan Harganya

Jakarta – Menjelang akhir 2024, PT Hyundai Motors Indonesia resmi merilis new Tucson di Indonesia. Sport Utility Vehicle (SUV)… Read More

2 hours ago