Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9:00 WIB (21/3) indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali ke zona hijau pada level 6.620 atau menguat 0,13%.
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, sebanyak 289 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 21 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp144 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 72 saham terkoreksi, sebanyak 154 saham menguat dan sebanyak 231 saham tetap tidak berubah.
Sebelumnya, Surya Fajar (SF) Sekuritas melihat IHSG secara teknikal mengalami Bearish Harami yang memberikan potensi tekanan kembali terjadi pada perdagangan hari ini dengan level support 6.600 dan resistance 6.700.
“Sentimen positif datang dari kebijakan akuisisi Credit Suisse oleh rivalnya UBS. Hal ini menurunkan kekhwatiran pasar terhadap meluasnya krisis sektor perbankan global. Di sisi lain pasar akan menantikan agenda pertemuan the Fed pada Kamis dini hari,” ucap tim riset SF Sekuritas dalam riset harian di Jakarta, 21 Maret 2023.
Berdasarkan hal itu, pasar berharap the Fed mulai mengubah kebijakannya dengan mempertahankan suku bunga acuan. Namun, volatilitas akan terjadi karena dua hari ke depan pasar Indonesia akan libur.
Dari sisi bursa Amerika bergerak menguat pada perdagangan tadi malam, pasar bereaksi positif terhadap kabar akuisisi Credit Suisse oleh UBS yang diinisiasi oleh pemerintah Swiss. Pasar juga menyambut positif kabar bahwa JP Morgan akan membantu First Republic Bank dalam fund raising.
Kemudian, bursa Eropa juga bergerak menguat pada perdagangan kemarin, pasar merespon positif akuisisi Credit Suisse oleh UBS. Sementara itu, bursa Asia bergerak melemah pada perdagangan kemarin, pasar masih mencerna perkembangan terkini kisruh yang terjadi di sektor perbankan global.
Adapun, IHSG berakhir melemah pada perdagangan kemarin. GOTO menjadi pemberat pergerakan IHSG dengan ARB setelah merilis laba tahun 2022 dan senada dengan pelemahan tajam saham-saham teknologi.
Seperti, BUKA melemah 5,1%, EMTK melemah 3,3%, SCMA melemah 1,7%, WIRG melemah 5,7%. Sementara itu big cap Banks juga berakhir kompak melemah dengan BMRI melemah 1,0%, BBRI melemah 0,4%, BBNI melemah 0,3%. Pergerakan atraktif dialami BBYB yang berakhir naik menguat 11,9% ditengah pergerakan variatif saham-saham Bank Digital. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More