Jakarta–Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 30,36 poin atau 0,55 persen ke level 5.512,72 pada perdagangan Rabu, 22 Maret 2017. Sedangkan Indeks LQ45 terkoreksi 7,62 poin atau 0,83 persen ke level 914,75.
Aksi ambil untung yang dilakukan investor pagi ini menjadi pemicu Indeks dibuka turun. Terlebih, sentimen positif juga belum banyak muncul di pasar saham.
Mengutip riset Samuel Sekuritas Indonesia, Bursa AS sendiri berakhir ditutup melemah setelah sektor perbankan tertekan turunnya yield US Treasury yang berpotensi menurunkan suku bunga kredit.
Hal ini sejalan dengan rencana kenaikan suku bunga AS yang lebih konservatif dari perkiraan sebelumnya.
Di sisi lain, adanya kekhawatiran bahwa Presiden AS, Donald Trump akan berjuang untuk menerapkan janji pemotongan pajak, sementara para investor masih menunggu hasil pengambilan suara terkait kebijakan Trump di bidang kesehatan.
Sementara itu, Bursa Eropa bergerak positif dengan ditutup menguat karena ditopang oleh penguatan saham perbankan, seiring naiknya imbal hasil obligasi.
Dari kawasan Asia, sentiment diwarnai oleh China yang mengharapkan langkah positif untuk mengikutsertakan Australia dalam inisiatif New Silk Road. Hal ini membuka peluang adanya belanja infrastruktur besar-besaran di China untuk menghubungkan China ke Asia dan wilayah lain.
Dari dalam negeri saat ini pelaku pasar tengah fokus terhadap Paket kebijakan XV yang berkaitan dengan penyediaan jasa logistik, yang harus diundur pengesahannya. (*)
Editor: Paulus Yoga
Jakarta - Kinerja fungsi intermediasi Bank Jasa Jakarta (Bank Saqu) menunjukkan hasil yang sangat baik… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk mendukung upaya PBB dalam mewujudkan perdamaian dan keadilan internasional. Termasuk… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding paylater atau Buy Now Pay Later (BNPL) di perbankan… Read More
Jakarta - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menargetkan jumlah agen asuransi umum mencapai 500 ribu… Read More
Jakarta – Di tengah fenomena makan tabungan alias mantab akhir-akhir ini, pertumbuhan antara ‘orang-orang tajir’… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut tren pertumbuhan UMKM cenderung melambat, sejalan dengan risiko kredit UMKM… Read More