IHSG hari ini diperkirakan akan berada pada rentang support 4.435-4.485 dan resisten 4.517-4.528. Dwitya Putra
Jakarta–Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 25,403 poin atau 0,56% ke level 4.484,204 pada perdagangan Selasa, 1 September 2015. Sedangkan Indeks LQ45 melemah 6,505 poin atau 0,84% ke level 764,307.
Sentimen negatif dari luar kembali menghantui investor, salah satunya soal kejelasan jadi atau tidaknya The Fed menaikan suku bunganya di bulan September. Kondisi tersebut membuat Indeks AS semalam ditutup turun.
Analis PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan IHSG hari ini diperkirakan akan berada pada rentang support 4.435-4.485 dan resisten 4.517-4.528.
Laju IHSG kemarin sempat tertahan di atas area target support 4.415-4.430 dan mampu berada di area target resistsnce 4.485-4.515 meski belum mendekati target resistance atas.
Maraknya aksi beli membuat laju IHSG mampu menguat meski di akhir pekan kemarin memberikan sinyal mulai berkurangnya daya dorong.
Laju IHSG yang seharusnya secara sinyal mengalami penurunan menjadi berbalik naik dan bertahan di zona hijau.
“Meski demikian, IHSG masih menyisakan utang gap 4237-4295. Tetap mewaspadai sentiment yang ada terutama sentiment dari rilis makro ekonomi dalam negeri,” kata Reza dalam riset hariannya. (*)
Jakarta – STAR Asset Management (STAR AM) mengajak investor memanfaatkan peluang saat ini untuk berinvestasi… Read More
Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatatkan kontribusi terhadap penerimaan negara… Read More
Jakarta - PT Astra Digital Arta (AstraPay) merespons kebijakan anyar Bank Indonesia (BI) terkait biaya Merchant Discount… Read More
Jakarta - Aplikasi pembayaran digital dari grup Astra, PT Astra Digital Arta (AstraPay) membidik penambahan total pengguna… Read More
Labuan Bajo – PT Askrindo sebagai anggota holding BUMN Asuransi, Penjaminan dan Investasi Indonesia Financial… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memperoleh tanda kehormatan tertinggi, yakni “Grand Cross of the Order… Read More