Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (8/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pada level 7.476,91 atau turun 0,36 persen dari level 7.504,13.
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 1,01 miliar saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 35 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp366,29 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 104 saham terkoreksi, sebanyak 147 saham menguat dan sebanyak 242 saham tetap tidak berubah.
Baca juga: IHSG Diprediksi Menguat Terbatas, Ini Sentimen Pendorongnya
Sebelumnya, Head of Research Retail BNI Sekuritas, Fanny Suherman, mengatakan bahwa, hari ini IHSG berpotensi untuk mencoba break resistance di level 7.560 dan jika gagal masih memiliki tendensi untuk koreksi lebih lanjut.
“Dengan level support IHSG 7.400-7.440 dan level resistance IHSG 7.520-7.550,” ucap Fanny dalam risetnya di Jakarta, 8 Oktober 2024.
Tiga indeks utama Wall Street ditutup turun pada perdagangan kemarin (7/10), sementara imbal hasil US Treasury naik, di mana para pelaku pasar khawatir dampak konflik Timur Tengah terhadap harga minyak.
Hal ini terlihat dari Indeks Dow Jones turun 0,94 persen menjadi 41.954,24, S&P 500 turun 0,96 persen menjadi 5.695,94, dan Nasdaq Composite turun 1,18 persen menjadi 17.923,90.
Sementara, para investor menanti laporan pendapatan kuartal III dan data ekonomi terbaru dan juga bersiap menghadapi badai besar lainnya, Milton yang diperkirakan akan melanda Amerika Serikat (AS) minggu ini.
Selain pertemuan Fed bulan depan, investor sedang menunggu pembacaan inflasi Indeks Harga Konsumen untuk bulan September yang akan dirilis minggu ini.
Baca juga: Investor Simak! IHSG Pekan Ini Bakal Dipengaruhi 3 Sentimen Berikut
Sementara itu, mayoritas pasar Asia Pasifik naik menjelang keputusan tiga bank sentral, dengan Nikkei 225 Jepang memimpin kenaikan hampir 2 persen karena investor menantikan keputusan bank sentral pada minggu ini dari seluruh kawasan, yaitu Bank of Korea, Reserve Bank of New Zealand, dan Reserve Bank of India.
Adapun, berdasarkan perkiraan, BOK dan RBNZ akan menurunkan suku bunga, sementara RBI akan mempertahankannya. BOK diperkirakan akan menurunkan suku bunga acuan menjadi 3,25 persen dari 3,5 persen pada Jumat (11/10), sedangkan RBNZ diperkirakan akan melakukan pemotongan sebesar 50 bps menjadi 4,75 persen pada Rabu (9/10). (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More
Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More
Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More