Market Update

IHSG Dibuka Melemah 0,36 Persen ke Level 7.476

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (8/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pada level 7.476,91 atau turun 0,36 persen dari level 7.504,13.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 1,01 miliar saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 35 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp366,29 miliar. 

Kemudian, tercatat terdapat 104 saham terkoreksi, sebanyak 147 saham menguat dan sebanyak 242 saham tetap tidak berubah. 

Baca juga: IHSG Diprediksi Menguat Terbatas, Ini Sentimen Pendorongnya

Sebelumnya, Head of Research Retail BNI Sekuritas, Fanny Suherman, mengatakan bahwa, hari ini IHSG berpotensi untuk mencoba break resistance di level 7.560 dan jika gagal masih memiliki tendensi untuk koreksi lebih lanjut.

“Dengan level support IHSG 7.400-7.440 dan level resistance IHSG 7.520-7.550,” ucap Fanny dalam risetnya di Jakarta, 8 Oktober 2024.

Tiga indeks utama Wall Street ditutup turun pada perdagangan kemarin (7/10), sementara imbal hasil US Treasury naik, di mana para pelaku pasar khawatir dampak konflik Timur Tengah terhadap harga minyak. 

Hal ini terlihat dari Indeks Dow Jones turun 0,94 persen menjadi 41.954,24, S&P 500 turun 0,96 persen menjadi 5.695,94, dan Nasdaq Composite turun 1,18 persen menjadi 17.923,90.

Sementara, para investor menanti laporan pendapatan kuartal III dan data ekonomi terbaru dan juga bersiap menghadapi badai besar lainnya, Milton yang diperkirakan akan melanda Amerika Serikat (AS) minggu ini.

Selain pertemuan Fed bulan depan, investor sedang menunggu pembacaan inflasi Indeks Harga Konsumen untuk bulan September yang akan dirilis minggu ini. 

Baca juga: Investor Simak! IHSG Pekan Ini Bakal Dipengaruhi 3 Sentimen Berikut

Sementara itu, mayoritas pasar Asia Pasifik naik menjelang keputusan tiga bank sentral, dengan Nikkei 225 Jepang memimpin kenaikan hampir 2 persen karena investor menantikan keputusan bank sentral pada minggu ini dari seluruh kawasan, yaitu Bank of Korea, Reserve Bank of New Zealand, dan Reserve Bank of India.

Adapun, berdasarkan perkiraan, BOK dan RBNZ akan menurunkan suku bunga, sementara RBI akan mempertahankannya. BOK diperkirakan akan menurunkan suku bunga acuan menjadi 3,25 persen dari 3,5 persen pada Jumat (11/10), sedangkan RBNZ diperkirakan akan melakukan pemotongan sebesar 50 bps menjadi 4,75 persen pada Rabu (9/10). (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

12 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

13 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

13 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

15 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

15 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

17 hours ago