Market Update

IHSG Dibuka Melemah 0,23 Persen ke Level 7.183

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka melemah 0,23 persen ke level 7.183,67 dari posisi 7.200,15, pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (29/11).

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 507,78 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 17 ribu kali, serta total nilai transaksi mencapai Rp620,10 miliar. 

Kemudian, tercatat terdapat 71 saham terkoreksi, sebanyak 115 saham menguat dan sebanyak 215 saham tetap tidak berubah.

Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, melihat IHSG secara teknikal pada hari ini diprediksi akan bergerak variatif dalam rentang level 7.200 hingga 7.300. 

Baca juga: IHSG Berpotensi Lanjut Melemah di Level 7.178-7.133

“Pada perdagangan Kamis (28/11) IHSG ditutup turun 0,63 persen atau minus 45,73 poin ke level 7.200. IHSG hari ini (29/11) diprediksi bergerak mixed cenderung rebound terbatas dalam range 7.200-7.300,” ucap Ratih dalam risetnya di Jakarta, 29 November 2024. 

Menurutnya, pergerakan IHSG yang terkoreksi dalam dua hari beruntun diakibatkan oleh aksi profit taking pada saham Big Caps termasuk saham ADRO di masa Ex Date Dividen.

Di sisi lain, investor asing masih tercatat outflow di pasar ekuitas domestik senilai Rp840,45 miliar (28/11). Kondisi pasar ekuitas cenderung sepi sentimen di akhir November.

Jika diakumulasi, penurunan yang terjadi selama month to date (mtd) tercatat 4,94 persen (28/11). Masifnya penurunan yang terjadi diakibatkan oleh berbagai faktor. Misalnya depresiasi nilai tukar rupiah, kekhawatiran atas menyusutnya daya beli ditengah ikim suku bunga tinggi, rencana kenaikan PPN menjadi 12 persen di tahun 2025, hingga momentum politik, seperti pilpres di AS dan pilkada nasional.

Adapun dari mancanegara, Bursa Wall Street tutup pada hari Thanksgiving kemarin (28/11). Sementara, jumlah uang beredar dalam arti luas (M3) pada Oktober 2024 di Kawasan Eropa naik 3,4 persen yoy, setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 3,2 persen yoy.

Baca juga: Awas! 4 Jebakan Psikologis Investasi Saham yang Harus Dihindari Investor

Pada Oktober 2024, penyaluran kredit ke segmen korporasi tumbuh 2,4 persen yoy, sedangkan kredit untuk segmen rumah tangga tumbuh 0,8 persen. 

Sementara dari Asia, Badan Pusat Statistik (BPS) Jepang melaporkan tingkat inflasi secara tahunan pada November 2024 tumbuh 2,6 persen naik tajam dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 1,8 persen.

Rilis inflasi yang lebih tinggi berpotensi meningkatkan nilai tukar Yen karena Bank of Japan (BOJ) berupaya menaikkan suku bunga. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

11 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

11 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

13 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

14 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

14 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

15 hours ago