Market Update

IHSG Dibuka Melemah 0,07%

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9:03 WIB (6/4) indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka melemah 0,07% atau berada pada zona merah di level 6.815.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, sebanyak 556 juta saham diperdagangkan dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 41 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp296 miliar.

Kemudian, tercatat terdapat 130 saham terkoreksi, sebanyak 147 saham menguat dan sebanyak 248 saham tetap tidak berubah.

Sebelumnya, BNI Sekuritas melihat IHSG secara teknikal rawan profit taking, dari kondisi overbought dan below 5 day MA pada hari ini. Trend Bullish, selama di atas 6.815. IHSG closing di bawah 5 day MA (6.826) dan di bawah 6.919 (200 day MA).

Indikator MACD netral, Stochastic overbought, candle bearish pin bar. Jika di tutup harian di bawah 6.815, IHSG masih berpeluang koreksi, target 6.752/6.641. Jika closed di atas 6.815, peluang menuju 6.924/6.961. Range breakout berada di 6.760 – 6.868.

“Level resistance berada 6.949/6.868/6.900/6.924 dengan support 6.799/6.752/6.710/6.670 perkiraan range di 6.770 – 6.860,” ucap Head of Technical Research BNI Sekuritas, Andri Zakarias Siregar dalam keterangan resmi di Jakarta, 6 April 2023.

Pada perdagangan kemarin (5/4) bursa di kawasan regional Asia Pasifik mencatat pergerakan variatif. Beberapa bursa yang mencatat kenaikan cukup signifikan di antaranya Kospi dan STI Index sementara bursa yang terkoreksi di antaranya Nikkei yang turun sampai 1,68%.

Sentimen dari bursa AS dengan penurunan data job opening ke level terendah dalam hampir 2 tahun turut mempengaruhi pergerakan bursa regional. Selandia Baru menaikkan suku bunga 50 bp menjadi 5,25%, di atas ekspektasi. Hang Seng dan bursa China tutup terkait holiday.

Dari Amerika Serikat (AS), kemarin indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat sebesar 0,24%, namun di sisi lain S&P 500 melemah sebesar 0,25%, bahkan indeks Nasdaq terkoreksi lebih dalam sebesar 1,07%.

Adapun, data ADP private payrolls report terakhir hanya naik sebesar 145 ribu pada bulan Maret, turun dari 261 ribupada bulan Februari dan di bawah perkiraan sebesar 210.000. Hal ini menunjukkan pertumbuhan pekerjaan yang melambat pada bulan Maret. Sebagian besar bursa Eropa melemah. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Komunitas Otomotif Apresiasi Satgas Nataru Pertamina Tekan Angka Kecelakaan

Jakarta – Sejumlah komunitas otomotif mengapresiasi kinerja Satgas Nataru Pertamina dalam menjaga ketersedian pasokan bahan… Read More

11 hours ago

LPEI Dorong Komoditas Gula Aren Pandeglang Mendunia, Begini Upaya yang Dilakukan

Jakarta - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) terus mendorong ekspor gula aren Indonesia yang semakin… Read More

12 hours ago

Mejeng di Big Bang Festival, Karcher Unjuk Teknologi Pembersih Canggih

Jakarta - Karcher Indonesia menghadirkan solusi kebersihan rumah tangga dalam ajang Big Bang Festival 2024,… Read More

13 hours ago

Dorong Literasi Keuangan, Bank Mandiri Kenalkan Produk Perbankan ke 93.000 Pelajar

Jakarta - Bank Mandiri terus berkomitmen untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat sesuai program yang dicanangkan… Read More

16 hours ago

Target Penyaluran KUR 2025 Naik jadi Rp300 Triliun

Jakarta – Pemerintah menetapkan target penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp300 triliun untuk 2025. Hal ini ditetapkan dengan… Read More

19 hours ago

Wamen BUMN Cek Langsung Kesiapan SPKLU PLN Layani Kebutuhan Nataru

Jakarta - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Komisaris PT PLN (Persero), Aminuddin… Read More

20 hours ago