Market Update

IHSG Dibuka Flat Cenderung Melemah ke Level 7.240

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (17/1) indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka flat cenderung melemah ke level 7.240,60 atau melemah 0,03 persen dari level 7.243,19 pada perdagangan hari ini.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 223 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 20 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp291 miliar.

Kemudian, tercatat terdapat 117 saham terkoreksi, sebanyak 107 saham menguat dan sebanyak 279 saham tetap tidak berubah.

Baca juga: IHSG Diprediksi Lanjut Menguat, Intip Rekomendasi Saham Berikut

Sebelumnya, Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman melihat bahwa IHSG secara teknikal hari ini berpotensi sideways di antara 7.220-7.270.

“Dengan level resistance 7.270-7.290 dan level support 7.200-7.220,” ucap Fanny dalam risetnya di Jakarta, 17 Januari 2024.

Fanny menjelaskan bahwa tiga indeks acuan di bursa AS kompak anjlok pada perdagangan kemarin (16/1) terimbas pelemahan saham sektor perbankan setelah JP Morgan dan Goldman Sachs merilis laporan keuangannya dan merosotnya harga saham Apple turun.

Di mana, Dow Jones turun 0,62 persen. Kemudian diikuti, S&P 500 susut 0,37 persen, sementara Nasdaq jatuh 0,19 persen.

“Berbagai pidato dari pejabat the Fed akan memberikan gambaran bagaimana kebijakan yang kemungkinan besar akan diambil pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada akhir bulan ini,” imbuhnya.

FOMC kali ini menjadi yang pertama di 2024 dengan kondisi inflasi kembali memanas pada akhir tahun lalu dan pasar tenaga kerja yang masih ketat akibat pencatatan jumlah pekerjaan di luar pertanian tidak terduga naik ke 216.000 pekerjaan.

Sementara bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan kemarin, bahkan bursa saham Jepang tergelincir dari posisi rekor sejak awal tahun, dengan indeks Nikkei turun 0,79 persen setelah indeks harga barang korporasi di Jepang mendatar dibandingkan tahun lalu. Lalu, indeks Topix juga merosot 0,82 persen.

Baca juga: Awas! OJK Diam-Diam Nyamar jadi Intel di Warung Kopi, Gali Informasi Pasar Modal

Sementara di Australia, indeks ASX 200 dan Kospi melemah lebih 1 persen, Indeks Hang Seng tergelincir 2,2 persen, sementara Shanghai naik 0,3 persen. Bursa saham Wall Street tutup pada (15/1) untuk memperingati hari libur Martin Luther King.

Investor masih menantikan data penjualan ritel AS pada Desember yang akan dirilis Rabu pekan ini (waktu setempat) dapat memicu ketakutan resesi dan kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi jika belanja konsumen menunjukkan tanda-tanda melambat. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Mau ke Karawang Naik Kereta Cepat Whoosh, Cek Tarif dan Cara Pesannya di Sini!

Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More

9 hours ago

Komitmen Kuat BSI Dorong Pariwisata Berkelanjutan dan Ekonomi Sirkular

Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More

11 hours ago

Melalui Program Diskon Ini, Pengusaha Ritel Incar Transaksi Rp14,5 Triliun

Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More

11 hours ago

IHSG Sepekan Anjlok 4,65 Persen, Kapitalisasi Pasar Ikut Tertekan

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More

13 hours ago

Aliran Modal Asing Rp8,81 Triliun Kabur dari RI Selama Sepekan

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More

18 hours ago

Bos BRI Life Ungkap Strategi Capai Target Bisnis 2025

Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More

20 hours ago