Market Update

IHSG Dibuka Flat Cenderung Koreksi ke Level 6.957

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.01 WIB (16/11) indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali dibuka flat cenderung melemah ke level 6957,81 dari level 6958,34 pada perdagangan hari ini. 

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, sebanyak 387 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 27 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp313 miliar. 

Kemudian, tercatat terdapat 123 saham terkoreksi, sebanyak 175 saham menguat dan sebanyak 211 saham tetap tidak berubah.

Baca juga: IHSG Diprediksi Menguat Terbatas, Ini Pendorongnya

Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, melihat bahwa IHSG secara teknikal hari ini diprediksi bergerak mixed dalam rentang 6.890 hingga 6.980. 

Ratih menyoroti sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan surplus neraca perdagangan periode Oktober 2023 sebesar USD3,48 miliar, lebih baik dari bulan sebelumnya sebesar USD3,41 miliar. 

“Perolehan tersebut menambah tren surplus neraca dagang domestik selama 42 bulan beruntun,” ucap Ratih dalam risetnya di Jakarta, 16 November 2023.

Di mana, kinerja neraca dagang didorong oleh ekspor non migas yang tercatat surplus USD5,31 miliar, lalu ekspor pun tetap ekspansif, ditopang oleh komoditas batubara, logam mulia dan perhiasan, serta besi dan baja.

Sedangkan dari mancanegara, inflasi tahunan pada tingkat konsumen di Inggris periode Oktober 2023 tercatat 4,6 persen, turun cukup tajam dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 6,7 persen dan di bawah ekspektasi pasar sebesar 4,8 persen. 

Baca juga: Pasar Modal Indonesia Masih Bergairah, Ini Buktinya

“Pertumbuhan inflasi tersebut merupakan yang terendah sejak Oktober 2021 sejalan dengan terkoreksinya harga energi dan penurunan tagihan rumah tangga akibat penurunan tarif gas dan listrik,” imbuhnya. 

Adapun dari Asia, pemulihan daya beli di China terus memperlihatkan kemajuan, tercermin dari penjualan retail (retail sales) pada Oktober 2023 tercatat tumbuh 7,6 persen yoy, lebih tinggi dari pertumbuhan September 2023 sebesar 5,5 persen yoy, didukung pertumbuhan penjualan tertinggi pada sektor komunikasi, automotive dan perhiasan. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

4 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

5 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

5 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

1 day ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

1 day ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

1 day ago