Ilustrasi: Pergerakan harga saham. (Foto: Istimewa)
Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (4/9) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka terkoreksi ke level 7.553,41 atau melemah 0,83 persen dari dibuka pada level 7.616,52.
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 595,68 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 35 ribu kali, serta total nilai transaksi mencapai Rp383,11 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 208 saham terkoreksi, sebanyak 68 saham menguat dan sebanyak 232 saham tetap tidak berubah.
Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, melihat IHSG secara teknikal pada hari ini diprediksi akan bergerak melemah dalam rentang level 7.500 hingga 7.650.
Baca juga: IHSG Diprediksi Melemah, Cek 4 Saham Rekomendasi Analis
“Pada perdagangan Selasa (3/9), IHSG ditutup terkoreksi 1,01 persen atau minus 78,00 poin ke level 7.616. IHSG hari ini (4/9) diprediksi bergerak melemah dalam range 7.500-7.650,” ucap Ratih dalam risetnya di Jakarta, 4 September 2024.
Ia mengungkapkan, pelemahan IHSG merupakan kondisi yang wajar setelah menguat signifikan pada Agustus 2024 sebesar 5,72 persen. Kemudian, turunnya sejumlah bursa Asia, seperti Indeks Nikkei dan Hang Seng juga memberi sentimen negatif.
Di sisi lain, pada 3 September 2024, pemerintah telah melaksanakan lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN), diantaranya seri SPN03241204 (new issuance), SPN12250904 (new issuance), FR0104 (reopening), FR0103 (reopening), FR0098 (reopening), FR0097 (reopening), dan FR0102 (reopening), dengan jumlah penawaran yang masuk mencapai Rp45,48 triliun, sedangkan total yang dimenangkan sebesar Rp22 triliun.
Baca juga: IHSG Cetak Rekor Baru, Ini 10 Saham yang Paling Cuan
Adapun dari mancanegara, bursa Wall Street terkoreksi dalam setelah libur nasional di awal pekan. Indeks Nasdaq turun 577,33 poin atau minus 3,26 persen ke level 17.137, mengikuti turunnya saham Nvidia sebesar 9,5 persen, dan intel sebesar 8,8 persen.
Salah satu pemicunya adalah pelaku pasar merespons negatif data indeks PMI manufaktur Amerika Serikat (AS) yang terkontraksi semakin dalam ke level 47,9 pada Agustus 2024, setelah bulan sebelumnya tercatat 49,6. Jumlah pesanan baru dan output produksi mengalami penyusutan. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Laba BRK Syariah kuartal III-2025 naik 3,46 persen menjadi Rp218,20 miliar didorong pembiayaan… Read More
Poin Penting BCA menyiapkan uang tunai Rp42,1 triliun untuk Nataru 2025/2026 agar transaksi nasabah tetap… Read More
Poin Penting Aliran modal asing keluar pada minggu kedua Desember 2025 nonresiden tercatat jual neto… Read More
Poin Penting Pembiayaan Multiguna iB Hijrah Bank Muamalat tumbuh 41 persen secara tahunan (YOY) hingga… Read More
Poin Penting Daniel dan Richard Tsai jadi orang terkaya Taiwan dengan kekayaan USD13,9 miliar dari… Read More
Poin Penting Bank Mega dan Metro menggelar Season of Elegance Fashion Show yang menampilkan karya… Read More