Market Update

IHSG Dibuka di Zona Merah, Turun 0,83 Persen ke Level 7.553

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (4/9) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka terkoreksi ke level 7.553,41 atau melemah 0,83 persen dari dibuka pada level 7.616,52.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 595,68 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 35 ribu kali, serta total nilai transaksi mencapai Rp383,11 miliar. 

Kemudian, tercatat terdapat 208 saham terkoreksi, sebanyak 68 saham menguat dan sebanyak 232 saham tetap tidak berubah.

Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, melihat IHSG secara teknikal pada hari ini diprediksi akan bergerak melemah dalam rentang level 7.500 hingga 7.650. 

Baca juga: IHSG Diprediksi Melemah, Cek 4 Saham Rekomendasi Analis

“Pada perdagangan Selasa (3/9), IHSG ditutup terkoreksi 1,01 persen atau minus 78,00 poin ke level 7.616. IHSG hari ini (4/9) diprediksi bergerak melemah dalam range 7.500-7.650,” ucap Ratih dalam risetnya di Jakarta, 4 September 2024.

Ia mengungkapkan, pelemahan IHSG merupakan kondisi yang wajar setelah menguat signifikan pada Agustus 2024 sebesar 5,72 persen. Kemudian, turunnya sejumlah bursa Asia, seperti Indeks Nikkei dan Hang Seng juga memberi sentimen negatif. 

Di sisi lain, pada 3 September 2024, pemerintah telah melaksanakan lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN), diantaranya seri SPN03241204 (new issuance), SPN12250904 (new issuance), FR0104 (reopening), FR0103 (reopening), FR0098 (reopening), FR0097 (reopening), dan FR0102 (reopening), dengan jumlah penawaran yang masuk mencapai Rp45,48 triliun, sedangkan total yang dimenangkan sebesar Rp22 triliun.

Baca juga: IHSG Cetak Rekor Baru, Ini 10 Saham yang Paling Cuan

Adapun dari mancanegara, bursa Wall Street terkoreksi dalam setelah libur nasional di awal pekan. Indeks Nasdaq turun 577,33 poin atau minus 3,26 persen ke level 17.137, mengikuti turunnya saham Nvidia sebesar 9,5 persen, dan intel sebesar 8,8 persen.

Salah satu pemicunya adalah pelaku pasar merespons negatif data indeks PMI manufaktur Amerika Serikat (AS) yang terkontraksi semakin dalam ke level 47,9 pada Agustus 2024, setelah bulan sebelumnya tercatat 49,6. Jumlah pesanan baru dan output produksi mengalami penyusutan. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Libur Nataru Aman di Jalan, Simak Tips Berkendara Jauh dengan Kendaraan Pribadi

Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More

9 hours ago

Muamalat DIN Dukung Momen Liburan Akhir Tahun 2025

Bank Muamalat memberikan layanan “Pusat Bantuan” Muamalat DIN. Selain untuk pembayaran, pembelian, atau transfer, nasabah… Read More

10 hours ago

Kawasan Komersial Ini Disebut Bakal Dongkrak Peluang Bisnis dan Investasi di Tangerang

Poin Penting Paramount Land menghadirkan Indica Grande sebagai kawasan komersial baru seluas 1,4 hektare untuk… Read More

13 hours ago

Tok! UMP DKI Jakarta 2026 Naik 6,17 Persen, Besarannya Jadi Segini

Poin Penting UMP DKI Jakarta 2026 resmi naik 6,17 persen menjadi Rp5.729.876, atau bertambah Rp333.115… Read More

14 hours ago

Antisipasi Lonjakan EV Periode Nataru, Dirut PLN Tinjau Langsung Kesiagaan SPKLU

Poin Penting PLN mengantisipasi lonjakan pemudik EV saat Nataru 2025/2026, dengan proyeksi pengguna mobil listrik… Read More

14 hours ago

Tindak Lanjuti Pernyataan Prabowo, Komisi VII Desak Aturan Penghapusan KUR

Poin Penting Komisi VII DPR RI mendesak pemerintah segera menerbitkan aturan turunan penghapusan KUR, menindaklanjuti… Read More

14 hours ago