Market Update

IHSG Dibuka di Zona Merah, Turun 0,19 Persen

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (24/7) indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali dibuka pada zona merah ke level 7.299,88 atau melemah 0,19 persen dari level 7313,85. 

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 312,97 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 15 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp138,39 miliar. 

Kemudian, tercatat terdapat 65 saham terkoreksi, sebanyak 126 saham menguat dan sebanyak 266 saham tetap tidak berubah. 

Baca juga: IHSG Rawan Terkoreksi, Simak 4 Rekomendasi Saham Berikut

Sebelumnya, Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman mengatakan bahwa, pergerakan IHSG secara teknikal hari ini masih berpotensi mencoba break resistance kuat di level 7.330, menuju target middle di 7.450. 

“Tetapi masih rentan koreksi sepanjang belum break 7.330, seiring investor menunggu data GDP Growth US yg rilis besok malam, dengan level support IHSG di 7.260-7.300, sedangkan level resistance berada di 7.330-7.380,” ucap Fanny dalam risetnya di Jakarta, 24 Juli 2024.

Pada Indeks Utama Wall Street ditutup turun pada perdagangan kemarin (23/7), dikarenakan fokus para investor beralih ke laporan pendapatan terbaru dari Alphabet dan Tesla. 

Hal itu terlihat dari indeks S&P 500 turun 0,16 persen ke level 5.555,74, Nasdaq Composite turun 0,06 persen ke level 17.997,3 dan Dow Jones Industrial Average turun 0,14 persen ke level 40.358,09. 

Adapun, mayoritas bursa Asia justru menguat pada perdagangan kemarin, dengan Topix naik 0,21 persen, Kospi naik 0,39 persen, sementara Kosdaq menguat 0,27 persen, ASX 200 naik 0,50 persen, Straits Times naik 0,70 persen dan FTSE Malaysia naik 0,47 persen. Hanya indeks Nikkei 225 turun tipis 0,01 persen atau 4,61 poin.

Baca juga: Harga Saham TUGU Terbang 7 Hari Beruntun, Ini Pemicunya

Namun terdapat sentimen yang perlu disoroti dari Asia, yakni pejabat Bank of Japan melihat rendahnya belanja konsumen yang dapat mempersulit keputusannya untuk menaikkan suku bunga bulan ini. 

Sedangkan di India, Menteri Keuangan Nirmala Sitharaman akan menyampaikan anggaran pada hari ini, dengan memaparkan prioritas ekonomi di pemerintah koalisi baru di bawah PM Narendra Modi. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Fintech Lending Dinilai Mampu Atasi Gap Pembiayaan UMKM

Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More

1 hour ago

Dukung Program 3 Juta Rumah, Bank Mandiri Sinergi dengan Pengembang

Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More

2 hours ago

BEI Optimistis Pasar Modal RI Tetap Tumbuh Positif di 2025

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More

3 hours ago

Jadwal Operasional BCA Selama Libur Nataru, Cek di Sini!

Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More

4 hours ago

IHSG Tinggalkan Level 7.000, BEI Beberkan Biang Keroknya

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More

4 hours ago

Ekonomi AS dan China Turun, Indonesia Kena Imbasnya?

Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More

4 hours ago