Market Update

IHSG Berpotensi Sideways Jelang Rilis Data Inflasi AS

JakartaBNI Sekuritas menyoroti pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari ini akan cenderung bergerak sideways karena menunggu rilis data inflasi Amerika Serikat (AS).

“IHSG akan cenderung untuk bergerak sideways menunggu data inflasi US nanti malam, dengan level support IHSG 7.400-7.450 dan resistance IHSG 7.550-7.600,” ucap Head of Research Retail BNI Sekuritas, Fanny Suherman dalam risetnya di Jakarta, Kamis, 10 Oktober 2024.

Fanny melanjutkan dari global, di sisi ekonomi, investor saat ini sedang menunggu rilis data Indeks Harga Konsumen (CPI) dan Indeks Harga Produsen (PPI) untuk September yang akan diumumkan pada Kamis, 10 Oktober, dan Jumat, 11 Oktober 2024. 

Sehingga, pada perdagangan kemarin, Rabu 9 Oktober 2024, indeks Wall Street kompak melesat. Hal ini merupakan penguatan dalam dua hari, dengan S&P 500 dan Dow Jones mencatat rekor tertinggi sepanjang masa. Kenaikan ini didorong oleh penguatan saham teknologi, sementara kekhawatiran geopolitik mulai mereda.

Baca juga: Lanjut Melemah, IHSG Ditutup Terkoreksi Sebanyak 0,74 Persen

Secara rinci, S&P 500 naik 0,71 persen ke 5.792,04, Nasdaq Composite menguat 0,6 persen menjadi 18.291,62, dan Dow Jones naik 1,03 persen ke level 42.512,00. 

Sementara itu, pasar saham Asia-Pasifik kembali bangkit pada perdagangan kemarin, setelah mengalami penurunan yang luas pada sesi sebelumnya dan karena Wall Street mengalami kenaikan semalam. 

Dengan indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,9 persen dan Topix meningkat 0,3 persen. Sementara, indeks Hang Seng Hong Kong turun 1,4 persen dan China daratan anjlok lebih dari 6 persen. 

Sedangkan, indeks S&P/ASX 200 Australia naik tipis 0,13 persen dan Taiex Taiwan menguat 0,21 persen. Pasar Korea Selatan ditutup karena libur nasional, hari hangeul.

Baca juga: IHSG Sesi I Berbalik pada Zona Merah ke Level 7.547

Adapun para investor kini memfokuskan perhatian pada keputusan kebijakan dari Reserve Bank of New Zealand dan Reserve Bank of India.

Bank sentral Selandia Baru diperkirakan akan memangkas suku bunga kebijakan sebesar 50bps menjadi 4,75 persen, sementara RBI diperkirakan akan mempertahankan suku bunga di angka 6,5 persen. (*)

Editor: Yulian Saputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

CIMB Niaga Salurkan Green Financing USD18,5 Juta ke IKPT

Poin Penting CIMB Niaga salurkan Green Financing USD18,5 juta kepada IKPT melalui skema syariah (sharia-green… Read More

11 mins ago

BNI Perluas Pemanfaatan AI, Perkuat Operasional hingga Keamanan Data

Poin Penting BNI memperluas adopsi AI skala enterprise melalui kerja sama lanjutan dengan Cloudera Implementasi… Read More

19 mins ago

Akhir 2025, Anak Buah Purbaya Isyaratkan Dana Pemerintah Bisa Kembali ke Perbankan

Poin Penting Kemenkeu belum akan menambah penempatan dana pemerintah ke perbankan hingga akhir 2025 karena… Read More

25 mins ago

Realisasi Anggaran Program MBG Capai Rp52,9 Triliun di Akhir 2025

Poin Penting Realisasi anggaran MBG mencapai Rp52,9 triliun hingga 15 Desember 2025, setara 74,6 persen… Read More

33 mins ago

Hingga November 2025, Serapan Belanja Pemerintah Pusat Baru 79,5 Persen

Poin Penting Belanja pemerintah pusat hingga November 2025 mencapai Rp2.116,2 triliun dari outlook APBN Rp2.663,4… Read More

45 mins ago

Tahun 2025 KUB Efektif, Tahun 2026 Bank Banten Siap Melesat

Serang – Penghujung tahun 2025 membawa anugerah yang luar biasa bagi PT Bank Pembangunan Daerah… Read More

57 mins ago