Market Update

IHSG Berpotensi Menguat Terbatas, Simak Katalis Penggeraknya

Jakarta – Pilarmas Investindo Sekuritas melihat indeks harga saham gabungan (IHSG) secara teknikal hari ini (18/10) akan berpotensi mengalami penguatan terbatas dengan level support 6.900 dan level resistance 6.975.

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 6.900 – 6.975,” tulis manajemen dalam market review di Jakarta, 18 Oktober 2023.

Baca juga: Mirae Asset: Perang Israel dan Hamas Berdampak Terbatas ke IHSG

Manajemen Pilarmas, menyebutkan bahwa, ketidakpastian dari geopolitik, tentunya akan memberikan tekanan kembali pada hari ini, sehingga berpotensi menyebabkan koreksi.

Lebih lanjut, sentimen mancanegara yang dapat memengaruhi pergerakan pasar hari ini datang dari China yang akan mengumumkan data pertumbuhan ekonominya dan berpotensi akan menggerakan pasar, dimana memang perlambatan ekonomi China kian menjadi sorotan.

Selain itu, pelaku pasar dan investor juga berpandangan bahwa tingkat suku bunga mendapatkan situasi baru dimana tingkat suku bunga dituntut untuk berada di level yang tinggi untuk waktu yang lama.

“Hal ini yang mendorong imbal hasil US Treasury 2 tahun, mencapai level tertinggi sejak 2006 mencapai 5,20 persen dan imbal hasil US Treasury 10 tahun kembali ke 4,83 persen, kenaikan ini akan memberikan tekanan bagi pasar obligasi pada hari ini,” imbuhnya.

Baca juga: Mirae Asset Revisi Target IHSG jadi 7.400 Hingga Akhir Tahun, Ini Gara-Garanya

Adapun, dari dalam negeri pasar menyoroti soal defisit produksi beras akan makin melebar pada November 2023 menjadi 0,95 juta ton beras dan pada Desember 2023 diyakini akan terjadi defisit produksi hingga 1,45 juta ton beras.

“Tingginya nilai impor beras ini tentunya memberikan pengaruh pada neraca perdagangan mengingat tingginya nilai impor, sehingga akan memberikan tekanan terhadap penurunan surplus neraca perdagangan,” ujar Pilarmas.

Sehingga, pasar berharap pemerintah perlu berhati-hati dalam menerapkan kebijakan impor tersebut serta perlu mempertimbangkan kebijakan jika ternyata produksi beras oleh petani lokal masih melimpah dan pemerintah tetap impor, maka harga di tingkat petani lokal berpotensi jatuh. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Diduga Kena Serangan Ransomware, BRI Pastikan Data dan Dana Nasabah Aman

Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) buka suara soal isu kebocoran data nasabah yang disebabkan… Read More

28 mins ago

Emiten Ritel MR.DIY Bidik Pembukaan 1.000 Toko Baru Tahun Depan

Jakarta - PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) atau emiten ritel Mr.DIY, menyatakan bahwa raihan… Read More

2 hours ago

IHSG Sesi I Ditutup Merah ke Level 6.991, Ini Biang Keroknya

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini, Kamis, 19… Read More

2 hours ago

Hore! Mulai 21 Desember, BI FAST Mendukung Transaksi hingga 500 Rekening Sekaligus

Jakarta – Bank Indonesia (BI) akan memperluas layanan BI FAST dengan menghadirkan fitur transaksi kolektif (bulk… Read More

2 hours ago

Harga Saham MDIY Terjun Bebas usai Pencatatan Perdana di BEI

Jakarta – Harga saham PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) anjlok 24,24 persen atau terkena… Read More

3 hours ago

Peran Jasa Keuangan Sangat Krusial Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Jakarta - Wakil Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Jakarta sekaligus Anggota Dewan Komisioner… Read More

3 hours ago