Market Update

IHSG Berpotensi Menguat Terbatas, Ini Sentimen Pendorongnya

Jakarta –  Pilarmas Investindo Sekuritas melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal hari ini (5/11) akan berpotensi mengalami penguatan terbatas dengan level support 7.410 dan level resistance 7.560.

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 7.410-7.560,” tulis manajemen dalam market review di Jakarta, 5 November 2024.

Pilarmas menyoroti, pelemahan IHSG tersebut merupakan dampak dari Pemilu Amerika Serikat (AS) yang akan segera berlangsung antara Donald Trump dan Kamalla Haris.

Baca juga: BEI Ungkap Ada 3 Perusahaan Jumbo akan IPO Akhir Tahun Ini

“Volatilitas US Election telah memberikan tekanan bagi pasar global, tidak terkecuali Indonesia yang di mana telah membuat IHSG terus mengalami pelemahan. Pasar obligasi kembali melemah, namun mampu kembali bangkit meskipun dalam ruang yang sangat terbatas,” imbuhnya.

Adapun dari domestik, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa pemerintah akan merevisi aturan devisa hasil ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA) untuk memperpanjang jangka waktu penyimpanan DHE SDA oleh eksportir. 

Diketahui saat ini, eksportir diwajibkan menyimpan minimal 30 persen DHE SDA di sistem keuangan Indonesia selama tiga bulan, rencana memperpanjang jangka waktu penyimpangan DHE SDA ini merupakan arahan dari Presiden Prabowo Subianto.

Sejauh ini, total DHE SDA yang masuk ke sistem keuangan Indonesia mencapai Rp43,9 miliar pada periode Januari hingga April 2024. 

Baca juga: Saham TUGU Naik Daun di Kuartal III 2024, Potensi Investasi Menarik hingga Akhir Tahun

“Kami menilai perpanjangan waktu penyimpangan DHE SDA ini merupakan langkah yang baik untuk meningkatkan pembiayaan pembangunan ekonomi, sebagai pembiayaan investasi hilirisasi, dan meningkatkan stabillitas pasar keuangan,” ujar Pilarmas.

Di sisi lain, Pilarmas menilai kebijakan untuk menempatkan DHE SDA di dalam negeri cukup membuahkan hasil, namun masih belum signifikan sehingga dengan revisi kebijakan ini diharapkan mampu memberikan stabilitas terhadap perekonomian di dalam negeri. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Breaking News! Pertumbuhan Ekonomi RI Melambat ke 4,95 Persen di Kuartal III 2024

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III 2024 tumbuh… Read More

45 mins ago

Akan Merapat ke KUB Bank Jatim, Begini Kinerja Bank NTT di Triwulan III 2024

Jakarta - Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) menyatakan ingin tetap menjadi bank… Read More

1 hour ago

Diangkatnya 2 Kader Gerindra di Pertamina Dinilai Berpotensi Memicu Konflik Kepentingan

Jakarta – Pengangkatan Simon Aloysius Mantiri dan Mochamad Iriawan, yang lebih dikenal sebagai Iwan Bule,… Read More

1 hour ago

Kabar Gembira! Adaro Mau Kasih Tambahan Dividen Tunai, Segini Bocorannya

Jakarta - Ada kabar gembira bagi para pemegang saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO).… Read More

1 hour ago

Satgas PASTI Blokir 498 Entitas Ilegal hingga September 2024

Jakarta - Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal atau Satgas PASTI pada periode Agustus hingga… Read More

2 hours ago

Bank Mandiri Raih Gelar The Strongest Bank in Indonesia 2024

Jakarta - Bank Mandiri konsisten mendukung pertumbuhan ekonomi kerakyatan dengan mengandalkan transformasi digital. Melalui wholesale… Read More

2 hours ago