Market Update

IHSG Berpotensi Menguat Terbatas, Ini Sentimen Pendorongnya

Jakarta –  Pilarmas Investindo Sekuritas melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal hari ini (10/12) akan berpotensi mengalami penguatan terbatas dengan level support 7.330 dan level resistance 7.480.

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 7.330-7.480,” tulis manajemen dalam market review di Jakarta, 10 Desember 2024.

Pilarmas menyoroti, dari sentimen global, datang dari Tiongkok yang telah menyusun kebijakan moneter yang lebih longgar pada 2025 untuk menghadapi perang dagang Amerika Serikat (AS) yang berpotensi merugikan Tiongkok.

Beberapa hal yang menjadi perhatian penting adalah target pertumbuhan ekonomi pada 2024 akan tercapai di kisaran 5 persen. Kemudian, mendorong peningkatan stabilitas, meningkatkan inovasi teknologi dan pembangunan rantai pasokan modern.

Di sisi lain, Tiongkok juga akan melaksanakan reformasi ekonomi, termasuk menggunakan langkah yang tidak biasa. Tiongkok akan membuka perekonomian mereka, serta menjaga investor asing dan perdagangan, hingga memperkuat pengawasan politik sebagai bagian dari Gerakan Antikorupsi.

“Sejauh ini, kami sangat berharap bahwa dalam kebijakan moneter, kebijakan akan dibuat ‘agak longgar’ untuk mendorong perekonomian, begitupun dengan kebijakan fiskal yang diharapkan akan jauh lebih proaktif,” imbuhnya.

Baca juga: BEI Berlakukan 2 Aturan Baru Terkait Saham dan Waran Terstruktur
Baca juga: Mirae Asset Prediksi IHSG Moncer Tahun Depan, Saham-Saham Ini jadi Andalan

Adapun, sentimen dari dalam negeri, terkait dengan Kementerian Keuangan yang telah mengeluarkan aturan baru melalui PMK Nomor 88 Tahun 2024. Aturan ini mengatur mekanisme pemberian pinjaman dari Dana Saldo Anggaran Lebih (SAL) yang ditujukan untuk BUMN, BUMD, pemerintah daerah, dan badan hukum lainnya yang mendapatkan mandat pemerintah.

Pinjaman ini memiliki durasi maksimal 90 hari atau bersifat jangka pendek, proses pemberian pinjaman dilakukan secara hati-hati, aman, dan transparan, serta mengharuskan jaminan berupa deposito sebesar minimal 102 persen atau SBN sebesar minimal 120 persen dari nilai pinjaman.

Syarat deposito dan SBN termasuk berbentuk rupiah, memiliki waktu jatuh tempo minimal tiga hari kerja sebelum pinjaman berakhir, serta tidak boleh digunakan sebagai agunan pihak lain. 

“Kami menilai tentu kebijakan ini memberikan angin segar bagi emiten BUMN untuk melakukan ekspansi dan memberikan likuiditas untuk emiten BUMN dalam melaksanakan Program Strategis Nasional (PSN),” ujar Pilarmas. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

3 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

3 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

4 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

23 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

23 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

23 hours ago