Market Update

IHSG Berpotensi Menguat Terbatas, Cermati Sentimen Berikut

Jakarta –  Pilarmas Investindo Sekuritas melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal hari ini (22/10) akan berpotensi mengalami penguatan terbatas dengan level support 7.675 dan level resistance 7.830.

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 7.675-7.830,” tulis manajemen dalam market review di Jakarta, 22 Oktober 2024.

Pilarmas menyoroti, dari sentimen global pada akhirnya Tiongkok menepati janjinya untuk memangkas Loan Prime Rate 1 tahun yang terfokus kepada pinjaman jangka pendek untuk korporasi mengalami penurunan dari sebelumnya 3,35 persen menjadi 3,1 persen atau turun sebanyak 25 bps.

Sementara, untuk jangka 5 tahun yang berfokus dengan pinjaman hipotek juga turun dari sebelumnya 3,85 persen menjadi 3,60 persen atau turun sebanyak 25 bps.

Baca juga: Livin’ by Mandiri Integrasikan Mobile Banking dan Layanan Investasi Saham dalam Satu Aplikasi

Lalu, Bank Sentral China juga akan melakukan suntikkan dana bersih sebesar 166,2 miliar yuan dalam operasi pasar terbuka untuk menjaga likuiditas perbankan agar tetap cukup.

“Dengan pemangkasan ini, tentu akan memberikan dampak positif bagi pelaku pasar dan investor yang memang sudah cukup lama menunggu pemangkasan tingkat suku bunga tersebut,” imbuhnya.

Sedangkan dari domestik, Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, merencanakan program biodiesel B50 dapat tercapai pada 2029, sementara program B40 akan dimulai pada 2024. 

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE), Eniya Listiani Dewi menargetkan penerapan program B40 pada 2025 dan saat ini masih dalam tahap uji coba. 

Baca juga: Jumlah Investor Saham RI Tembus 14 Juta, BEI Ungkap Strateginya

Dalam hal ini, Kementerian ESDM memproyeksikan stok minimal CPO untuk program B40 sekitar 17,57 juta kiloliter, dengan asumsi kebutuhan solar tahun 2024 sebesar 38,04 juta kiloliter, dengan prioritas penggunaan CPO adalah untuk pangan dan energi, serta sisanya diekspor. 

“Kami menyambut baik niat pemerintah terkait program biodiesel ini dengan harapan net zero emission dapat benar-benar tercapai di tahun 2060 sesuai dengan target pemerintah,” ujar manajemen Pilarmas. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Mau ke Karawang Naik Kereta Cepat Whoosh, Cek Tarif dan Cara Pesannya di Sini!

Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More

3 hours ago

Komitmen Kuat BSI Dorong Pariwisata Berkelanjutan dan Ekonomi Sirkular

Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More

5 hours ago

Melalui Program Diskon Ini, Pengusaha Ritel Incar Transaksi Rp14,5 Triliun

Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More

5 hours ago

IHSG Sepekan Anjlok 4,65 Persen, Kapitalisasi Pasar Ikut Tertekan

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More

8 hours ago

Aliran Modal Asing Rp8,81 Triliun Kabur dari RI Selama Sepekan

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More

13 hours ago

Bos BRI Life Ungkap Strategi Capai Target Bisnis 2025

Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More

14 hours ago