Market Update

IHSG Berpotensi Menguat Terbatas, Berikut Sentimen Pendorongnya

Jakarta –  Pilarmas Investindo Sekuritas melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal hari ini (3/10) akan berpotensi mengalami penguatan terbatas dengan level support 7.465 dan level resistance 7.675.

“Namun hati-hati ya pemirsa, karena tensi geopolitik masih dapat berubah dengan cepat dan memberikan ketidakpastian bagi pelaku pasar dan investor,” tulis manajemen dalam market review di Jakarta, 3 Oktober 2024.

Pilarmas menyoroti, dari sisi sentimen global yang akan memengaruhi IHSG adalah Jerome Powell mengatakan bahwa The Fed akan menurunkan tingkat suku bunga seiring dengan berjalannya waktu, karena perekonomian Amerika Serikat (AS) secara keseluruhan tetap kuat. 

Baca juga: BEI: Jumlah Investor Saham Tembus 6 Juta SDI

Tidak hanya itu, Powell juga meyakini, bahwa inflasi akan bergerak menuju target yang berada di 2 persen dan kondisi perekonomian sedang menyiapkan hal-hal yang dibutuhkan untuk pelonggaran lebih lanjut.

Berdasarkan hal itu, beberapa pejabat telah memproyeksikan bahwa pada akhir tahun, The Fed akan berpotensi untuk memangkas tingkat suku bunga sebanyak 50 bps hingga sisa akhir 2024 mendatang dan lebih dari 100 bps pada 2025.

Namun tidak sedikit juga para pejabat yang mengatakan bahwa penurunan 50 bps pada akhir tahun terlalu tinggi dan mengkhawatirkan inflasi akan kembali merajalela di 2025 mendatang. 

Sementara dari domestik, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) melaporkan terdapat sebanyak 52.933 pekerja mengalami PHK sepanjang Januari hingga 26 September 2024.

Di mana, PHK terbanyak berasal dari sektor pengolahan yang mencapai 24.013 kasus, sektor jasa 12.853 kasus, dan sektor pertanian, kehutanan, serta perikanan 3.997 kasus.

PHK massal juga menurunkan permintaan konsumsi rumah tangga, terutama kelas menengah yang menyumbang sekitar 30 persen konsumsi nasional dan hal itu juga terjadi karena turunnya kualitas pertumbuhan perekonomian Indonesia yang ditandai dengan berkurangnya penyerapan tenaga kerja, dan pekerja formal yang beralih ke sektor informal terus meningkat hingga mencapai lebih dari 59 persen.

Baca juga: Cek Sektor Saham Potensial Cuan Usai BI dan The Fed Pangkas Suku Bunga

“Kami menilai, selain pemangkasan suku bunga yang telah dilakukan, pemerintah perlu melakukan perbaikan iklim bisnis seperti mempermudah perizinan, pemberian insentif untuk, dan keberpihakan terhadap industri lokal agar sektor ini dapat menggeliat kembali,” imbuhnya.

Adapun, Manajemen Pilarmas juga beharap bahwa pemerintah terus mengawal dan membantu dari sisi ketenagakerjaan, untuk dapat menjaga daya beli dan konsumsi untuk dapat menopang pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

KBBS Salurkan 5 Gerobak untuk Dukung UMKM Melalui Wakaf Produktif

Depok - KB Bank Syariah (KBBS) memberikan dukungan kepada pengusaha UMKM dalam pengembangan usaha mereka… Read More

7 hours ago

Peduli dengan Anak Yatim, BTN Gelar Khitanan Massal

Suasana saat BTN menggelar kegiatan khitanan Massal dan Santunan Yatim Piatu dan Kaum Dhuafa di… Read More

8 hours ago

Umumkan Daftar Pemain, Jakarta Livin’ by Mandiri Siap Berlaga di Proliga 2025 Putri

Jakarta - Menjelang gelaran Proliga 2025, Bank Mandiri secara resmi memperkenalkan tim voli putri profesional… Read More

12 hours ago

Akhir Tahun, Aliran Modal Asing Keluar RI Rp4,31 Triliun

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu keempat Desember 2024, aliran modal asing keluar atau capital… Read More

14 hours ago

Korban PHK Dapat 60 Persen Gaji Selama 6 Bulan di 2025, Begini Detailnya

Jakarta – Pemerintah bakal memberikan bantuan tunai sebagai dukungan kepada para pekerja yang menjadi korban… Read More

1 day ago

Divonis 15 Tahun Penjara dan Denda Rp1 Miliar, Crazy Rich Budi Said Ajukan Banding

Jakarta – Crazy Rich Surabaya, Budi Said mengajukan banding usai dirinya divonis 15 tahun penjara… Read More

1 day ago