Market Update

IHSG Berpotensi Menguat Pekan Ini, Berikut Sentimen Pendorongnya

Jakarta – Pilarmas Investindo Sekuritas melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan ini 12 hingga 16 Agustus 2024 akan berpotensi mengalami penguatan pada rentang level 7.200-7.300.

“Kami melihat IHSG dan pasar obligasi berpotensi untuk mengalami penguatan pekan ini, dengan IHSG bermain di rentang 7.200-7.300 dan imbal hasil SUN 10y bermain di rentang 6,75–6,85 persen,” tulis manajemen dalam market review di Jakarta, 12 Agustus 2024.

Manajemen Pilarmas menyoroti pergerakan yang positif tersebut akan dipengaruhi oleh beberapa sentimen global, antara lain:

  • Data utama dari perekonomian Amerika Serikat (AS), yaitu inflasi akan kembali dirilis, di mana secara proyeksi data inflasi AS diproyeksikan akan mengalami kenaikkan dari sebelumnya minus 0,1 persen menjadi 0,1-0,3 persen mom, namun tidak berubah secara yoy di level 3 persen.
  • Untuk inflasi inti AS, secara mom diproyeksikan akan mengalami kenaikkan dari sebelumnya 0,1 persen menjadi 0,2-0,3 persen, tetapi secara yoy diproyeksikan mengalami penurunan dari sebelumnya 3,3 persen menjadi 3,2-3,1 persen
  • Di sisi lain, pelaku pasar dan investor akan mencermati data penjualan ritel AS yang diproyeksikan mengalami kenaikkan dari sebelumnya 0 persen menjadi 0,2-0,4 persen dan sama seperti sebelumnya, Initial Jobless Claims diproyeksikan naik tipis, sementata Continuing Claims diproyeksikan turun.
Baca juga: Mirae Asset Rekomendasikan 9 Saham Ini di Tengah Volatilitas Tinggi, Apa Saja?

Selain dari AS, semua mata akan tertuju kepada Eropa, Jepang, dan Tiongkok yang disebabkan oleh:

  • Pertumbuhan ekonomi kuartal II Eropa yang diproyeksikan akan mengalami kenaikkan, karena sebagai dampak positif dari pemangkasan tingkat suku bunga di Eropa.
  • Lalu dari Jepang, juga akan merilis pertumbuhan ekonomi pekan ini yang diharapkan akan mengalami kenaikkan pada kuartal II setelah sebelumnya mengalami penurunan hingga 2,9 persen.
  • Kuartal II ini, pertumbuhan ekonomi Jepang akan berada di 2-2,5 persen, sebuah harapan baru bagi Jepang untuk mempertahankan pemulihan ekonomi di jalur yang benar setelah inflasi dan upah naik secara berkelanjutan.
  • Penjualan ritel Tiongkok yang mengalami kenaikkan dari sebelumnya 2 persen menjadi 2,5-2,7 persen yoy. Hal ini memberikan indikasi bahwa daya beli dan konsumsi kian pulih dan dari sisi investasi meskipun masih tumbuh negatif, investasi di sektor properti secara ytd yoy mengalami perbaikan dari sebelumnya minus 10,1 persen menjadi minus 9,9 persen. (*)

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Siap-siap! Menkop Budi Arie bakal Bikin Anggota Koperasi Melonjak Drastis

Jakarta – Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi berkomitmen penuh untuk mendongkrak rasio kepesertaan masyarakat… Read More

57 mins ago

Presiden Prabowo Memulai Lawatan Luar Negeri, Ini Negara-negara Tujuannya

Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto memulai kunjungan kerja luar negeri perdananya, dengan mengunjungi sejumlah negara… Read More

2 hours ago

IHSG Ditutup Bertahan di Zona Hijau ke Level 7.287

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, 8 November 2024, ditutup menguat di… Read More

2 hours ago

Trump jadi Presiden AS, Sri Mulyani Beberkan Dampaknya ke Pasar Keuangan RI

Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI menyoroti pengaruh kemenangan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat… Read More

3 hours ago

1.001 PR BUMN Era Prabowo-Gibran

Jakarta - Erick Thohir kembali menduduki kursi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Kabinet… Read More

3 hours ago

Tiket.com Gandeng Accor, Sediakan Pilihan 500 Hotel bagi Wisatawan

Jakarta - Accor, pemimpin global industri perhotelan, resmi mengumumkan kemitraan strategis global dengan Tiket.com, salah… Read More

3 hours ago