Market Update

IHSG Berpotensi Menguat, Ini Sentimen Pendukungnya

Jakarta – Pilarmas Investindo Sekuritas melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal hari ini (29/7) akan berpotensi mengalami penguatan terbatas dengan level support 7.200 dan level resistance 7.300.

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 7.200–7.300,” tulis manajemen dalam market review di Jakarta, 29 Juli 2024.

Pilarmas menyoroti, pasar kembali bangkit dengan penuh harapan yang didukung oleh data US Personal Income mengalami penurunan dari sebelumnya 0,4 persen menjadi 0,2 persen. Hal ini merupakan dampak dari turunnya upah. 

Baca juga: Usai Rilis Kinerja, Begini Pergerakan Saham BBCA dan BBRI

Selain itu, US Personal Spending pun mengalami penurunan dari sebelumnya 0,4 persen menjadi 0,3 persen. Dilanjutkan dari data US PCE Price Index yang secara yoy mengalami penurunan dari sebelumnya 2,6 persen menjadi 2,5 persen.

Keadaan tersebut merupakan ukuran inflasi yang sangat disukai oleh The Fed, yang menjadi salah satu variable untuk menurunkan tingkat suku bunga mereka pada tahun ini. Namun sayangnya, US Core PCE Price Index yang merupakan ukuran inflasi inti tidak berubah di 2,6 persen yoy.

“Kami melihat The Fed masih akan menunggu bulan September atau Desember, meskipun pasar menantikan penurunan dapat terjadi sebanyak dua kali di tahun ini sebesar 50 bps di mana secara probabilitas, penurunan The Fed pada bulan September naik hingga 109 persen begitupun dengan probabilitas penurunan tingkat suku bunga pada bulan Desember yang naik hingga 91,9 persen,” imbuhnya.

Adapun dari sisi domestik, pemerintah Indonesia sedang mempertimbangkan kembali pemberian insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk mobil yang sebelumnya telah berakhir di 2023. 

Baca juga: Harga Saham Tembus Rp10.000, Bos BCA Tegaskan Tak Ada Rencana Stock Split

Hal ini dilakukan untuk mendongkrak penjualan mobil yang mengalami penurunan signifikan pada semester I-2024. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales (pabrik ke dealer) mobil nasional terkoreksi 19,4 persen yoy menjadi 408.012 unit pada Januari-Juni 2024, dari realisasi periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 506.427 unit. 

Gaikindo mengatakan bahwa penurunan tersebut disebabkan oleh dua faktor, yaitu berakhirnya insentif PPnBM DTP pada tahun 2023 dan pengaturan mengenai leasing untuk kendaraan bermotor yang dinilai terlalu ketat.

Oleh karena itu, insentif PPnBM DTP terbukti efektif untuk menjaga permintaan pasar, sehingga penkajian kembali tentu menjadi hal yang diharapkan bagi produsen maupun konsumen mobil. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

6 mins ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

25 mins ago

BTN Raih Sertifikat Predikat Platinum Green Building

Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More

26 mins ago

BI Catat DPK Tumbuh 6 Persen per Oktober 2024, Ditopang Korporasi

Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More

54 mins ago

Apindo Tolak Kenaikan PPN 12 Persen: Ancam Daya Beli dan Pertumbuhan Ekonomi

Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menolak rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More

1 hour ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Ditutup Menghijau ke Level 7.195

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Jumat, 22 November 2024, ditutup… Read More

1 hour ago