Market Update

IHSG Berpotensi Menguat, Ini Sentimen Pendukungnya

Jakarta –  Pilarmas Investindo Sekuritas melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal hari ini (20/9) akan berpotensi mengalami penguatan terbatas dengan level support 7.752 dan level resistance 7.908.

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 7.752-7.908.,” tulis manajemen dalam market review di Jakarta, 20 September 2024.

Manajemen Pilarmas menjelaskan bahwa, pelaku pasar akan mencermati data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) atau Initial Jobless Claims yang kembali mengalami penurunan menjadi 219 ribu dari sebelumnya 231 ribu.

Baca juga: IHSG Cetak Rekor Baru, Harga Saham TUGU Terkerek Naik ke Level Rp1.235

Di sisi lain, Continuing Claims juga ikut turun dari sebelumnya tercatat 1,84 juta menjadi 1,82 juta. Sehingga, manajemen menilai penurunan suku bunga The Fed sebanyak 50 basis poin (bps) untuk menjaga tingkat pengangguran di bawah 4,5 persen.

“Hal ini yang membuat pelaku pasar dan investor kembali yakin bahwa perekonomian akan mampu mencapai untuk soft landing yang membuat pergerakan pasar di AS mencapai titik tertinggi sepanjang masa,” imbuhnya.

Adapun dari domestik, Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa utang luar negeri (ULN) Indonesia mencapai USD414,3 miliar atau sekitar Rp6.324,29 triliun pada Juli 2024, meningkat 4,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Menurut Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, peningkatan ULN ini berasal dari sektor publik, termasuk pemerintah dan bank sentral. Pelemahan dolar AS terhadap mata uang global, termasuk rupiah, juga mempengaruhi posisi ULN.

Sehingga, ULN pemerintah pada Juli 2024 mencapai USD194,3 miliar, meningkat 0,6 persen setelah sebelumnya mengalami penurunan. Peningkatan ini disebabkan oleh penarikan pinjaman luar negeri dan aliran masuk modal asing pada Surat Berharga Negara (SBN).

Baca juga: Saham GOTO Sentuh Level Tertinggi, Analis Beberkan Pendongkraknya

“Tentu ini menjadi katalis positif yang membuktikan bahwa perekonomian Indonesia masih cukup baik meskipun sempat terjadi kontraksi akibat tingkat suku bunga yang tinggi,” ujar Pilarmas.

Selain itu, dengan pemangkasan suku bunga yang telah dimulai di AS, Pilarmas pun meyakini perekonomian Indonesia juga ikut membaik karena BI masih memiliki ruang untuk memangkas tingkat suku bunga sebanyak 25-50 bps hingga akhir tahun yang diharapkan dapat mendorong perekonomian menjadi lebih baik didukung dengan sentimen lainnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Ekonomi RI Diprediksi Tumbuh 5,1 Persen di 2025, HSBC Beri Saran Ini

Jakarta - HSBC memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di level 5,1 persen pada 2025. Chief… Read More

5 hours ago

Pemerintah Terbitkan SUN berdenominasi USD dan Euro buat Biayai APBN, Ini Detailnya

Jakarta - Pemerintah Indonesia kembali menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) dalam dua mata uang asing, yakni… Read More

6 hours ago

Ratusan Aset ID Food Senilai Rp3,32 T Hilang, DPR Desak Investigasi

Jakarta - Komisi VI DPR bakal memanggil seluruh jajaran pimpinan ID Food terkait hilangnya 147… Read More

6 hours ago

Luhut Ancam Pengemplang Pajak, Bakal Dipersulit Urusan Administrasi

Jakarta – Pemerintah akan mempersulit urusan administrasi bagi masyarakat pengemplang pajak, salah satunya, yakni pembuatan paspor. Ketua… Read More

9 hours ago

Begini Respons BEI Soal Bukalapak yang Bakal Setop Jualan Produk Fisik

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) buka suara terkait dengan PT Bukalapak.com Tbk (BUKA)… Read More

11 hours ago

Sah! Pramono-Rano Resmi jadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Terpilih

Jakarta - Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jakarta resmi menetapkan Pramono Anung dan Rano Karno sebagai… Read More

12 hours ago