Jakarta – Pilarmas Investindo Sekuritas melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal hari ini (31/7) akan berpotensi mengalami penguatan terbatas dengan level support 7.200 dan level resistance 7.300.
“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 7.200–7.300. Potensi koreksi masih terbuka,” tulis manajemen dalam market review di Jakarta, 31 Juli 2024.
Pilarmas menyoroti, penurunan tingkat suku bunga yang dilakukan oleh Eropa beberapa bulan lalu memberikan dampak yang positif bagi perekonomian.
Baca juga: BEI Ungkap Ada Dua Perusahaan Jumbo Bersiap IPO
Pertumbuhan ekonomi Eropa pada kuartal II memang hanya tumbuh 0,3 persen mom, sama dengan kuartal sebelumnya. Namun, secara year on year (yoy) pertumbuhan ekonomi Eropa naik dari sebelumnya 0,5 persen menjadi 0,6 persen, di mana hampir semua konsesus mengatakan bahwa pertumbuhan Eropa akan stagnan.
Selain Eropa, Amerika Serikat (AS) pun mencuri perhatian dengan kehadiran data JOLTS Job Openings yang kembali mengalami penurunan dari sebelumnya 8.230 ribu menjadi 8.184 ribu. Tentunya, hal ini memberikan implikasi yang positif bagi pelaku pasar dan investor terkait dengan lowongan pekerjaan.
Meskipun Job Openings mengalami penurunan, namun Board Consumer Confidence mengalami kenaikkan dari sebelumnya 97,8 menjadi 100,3. Ini artinya masyarakat masih tetap memiliki keyakinan terhadap prospek ekonomi di AS.
“Ini merupakan sinyal halus bagi The Fed untuk mampu menyiapkan hati yang lebih kuat untuk dapat memangkas tingkat suku bunga pada bulan September atau December mendatang,” imbuhnya.
Sementara dari domestik, S&P Global Ratings mempertahankan peringkat kredit Indonesia pada level investasi BBB dengan prospek stabil. Namun, S&P memperkirakan defisit anggaran tahunan akan lebih tinggi dalam tiga tahun ke depan karena rencana pengeluaran yang besar pada pemerintahan Prabowo, termasuk program makan bergizi gratis senilai Rp450 triliun dan perumahan.
Baca juga: Lanjutkan Tren Penguatan, Harga Saham TUGU Naik 2,17 Persen ke Level Rp1.175
Adapun, S&P memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan melambat menjadi 4,9 persen pada 2026-2027, dengan rasio utang terhadap PDB sekitar 39 persen jauh di bawah batas legal 60 persen.
Setidaknya, hal ini menjadi salah satu berita yang cukup menenangkan di tengah isu naiknya rasio utang untuk mendukung berbagai program Presiden terpilih nantinya. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More
Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More
Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menolak rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Jumat, 22 November 2024, ditutup… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar (M2) tetap tumbuh. Posisi M2 pada Oktober 2024 tercatat… Read More