Market Update

IHSG Berpotensi Melemah, Ini Sederet Pemicunya

Jakarta –  Pilarmas Investindo Sekuritas melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal hari ini (17/12) akan berpotensi mengalami pelemahan terbatas dengan level support 7.200 dan level resistance 7.330.

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi melemah terbatas dengan support dan resistance di level 7.200 – 7.330,” tulis manajemen dalam market review di Jakarta, 17 Desember 2024.

Pilarmas menyoroti, dari sentimen global, datang dari data Tiongkok yang tidak sesuai harapan. Di mana Industrial Production year on year (yoy) naik dari sebelumnya 5,3 persen menjadi 5,4 persen, begitu pun dengan year to date (ytd) secara tahunan yang tidak berubah di 5,8 persen.

Namun, penjualan ritel mengalami penurunan dari sebelumnya 4,8 persen menjadi 3 persen secara yoy, sedangkan untuk ytd secara tahunan masih sama di kisaran 3,5 persen.

“Tentu hal ini diluar dugaan kami pemirsa, karena menjelang belanja akhir tahun biasanya penjualan ritel mengalami kenaikkan,” imbuhnya.

Adapun, dari sisi domestik pemerintah telah memutuskan untuk menerapkan kebijakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen yang akan berlaku mulai 1 Januari 2024.

Baca juga: Usai Merger dengan EXCL, Saham FREN Harus Rela Delisting dari Bursa
Baca juga: Raharja Energi Cepu (RATU) Siap IPO, Segini Harga Saham yang Ditawarkan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjelaskan bahwa kebijakan ini dilaksanakan sesuai dengan amanat Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).

Hal itu juga dilakukan untuk menjaga daya beli masyarakat. Pemerintah memberikan subsidi sebesar 1 persen untuk rumah tangga berpendapatan rendah, sehingga mereka hanya dikenakan PPN sebesar 11 persen.

“Meskipun terdapat beberapa pengecualian pengenaan kenaikan PPN, akan tetapi kami menilai pasar masih mencerna keputusan kenaikan PPN. Hal ini tercermin dari melemahnya IHSG pada hari Senin kemarin yang ditenggarai oleh pernyataan pemerintah yang tidak konsisten mengenai barang-barang yang terkena dampak kenaikan PPN menjadi 12 persen,” ujar Pilarmas. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Dukung Pemulihan, BTN Salurkan Bantuan Rp13,17 Miliar untuk Korban Bencana Sumatra

Poin Penting BTN telah menyalurkan total bantuan Rp13,17 miliar melalui Program TJSL untuk korban bencana… Read More

2 hours ago

Obligasi Hijau, Langkah Pollux Hotels Menembus Pembiayaan Berkelanjutan

Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More

16 hours ago

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

21 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

22 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

23 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

1 day ago