Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (Foto: Erman Subekti)
Jakarta – Phintraco Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (15/10) secara teknikal berpotensi masih akan melanjutkan koreksinya.
“Diperkirakan IHSG berpotensi melanjutkan koreksi dan menguji level support di 7.950-8.000,” tulis Research Team Phintraco Sekuritas dalam risetnya di Jakarta, 15 Oktober 2025.
Salah satu sentimen negatif IHSG datang dari perdagangan kemarin yang ditutup melemah pada level 8.066,52 atau turun sebanyak 1,95 persen dan secara teknikal IHSG juga ditutup di bawah level MA5 dan MA20.
Lalu, dari dalam negeri investor akan mencermati data Foreign Direct Investment untuk kuartal III 2025 hari ini (15/10), yang diperkirakan turun 6 persen setelah di kuartal sebelumnya turun 7 persen.
Baca juga: Saham Emiten Rokok Kompak “Ngebul” Usai Purbaya Tak Naikkan Cukai dan Harga Eceran di 2026
Kemudian, defisit APBN hingga September 2025 tercatat sebesar 1,56 persen dari PDB atau setara Rp371,5 triliun, melebar dari Agustus 2025 yang sebesar 1,35 persen dari PDB.
Namun, defisit tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan target defisit APBN 2025 yang sebesar 2,78 persen.
Di samping itu, pendapatan negara mencapai Rp1.863,3 triliun atau 65 persen dari target, lebih rendah dari periode sama tahun lalu Rp2.000,6 triliun. Sedangkan realisasi belanja mencapai Rp2.234,8 triliun atau 63,4 persen dari target 2025.
Sehingga, keseimbangan primer sebesar Rp18,0 triliun, yang artinya pendapatan negara cukup membiayai belanja di luar pembayaran bunga utang.
Baca juga: IHSG Melambung karena Saham Kurang Likuid? Ini Penjelasan DBS Bank
Pada perdagangan hari ini Phintraco Sekuritas merekomendasikan beberapa saham yang berpotensi cuan, di antaranya adalah PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) dan PT Indika Energy Tbk (INDY).
Ada juga saham PT J Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ). (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More
Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More
Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More
Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More
Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More
Poin Penting Konsumsi rumah tangga menguat jelang akhir 2025, didorong kenaikan penjualan ritel dan IKK… Read More