Market Update

IHSG Berpotensi Lanjut Melemah di Level 7.178-7.133

Jakarta – BNI Sekuritas memproyeksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal hari ini (29/11) berpotensi untuk melanjutkan pelemahan, setelah IHSG ditutup turun 0,63 persen kemarin.

“Dengan level support IHSG 7.178-7.133 dan level resistance IHSG 7.245-7.278,” ucap Senior Analyst Retail Research BNI Sekuritas, Kevin Juido Hutabarat dalam risetnya di Jakarta, 29 November 2024.

Di sisi lain, Wall Street mengalami pelemahan pada perdagangan sebelumnya menjelang libur Thanksgiving, dengan S&P 500 turun 0,38 persen ke 5.998,74, Nasdaq Composite melemah 0,6 persen ke 19.060,48, dan Dow Jones Industrial Average melemah 0,31 persen menjadi 44.722,06.

Baca juga: Awas! 4 Jebakan Psikologis Investasi Saham yang Harus Dihindari Investor

Sementara, bursa saham Eropa mencatat penguatan pada penutupan kemarin, setelah sempat tertekan pada awal sesi yang didorong oleh penguatan saham sektor perbankan, dengan Indeks Stoxx 600, termasuk saham di seluruh Eropa, tercatat naik 0,45 persen.

Adapun, untuk pasar saham Asia bergerak variatif pada perdagangan kemarin (28/11), sementara dolar berada dalam posisi bertahan setelah data Amerika Seritat (AS) menunjukkan bahwa upaya memperlambat inflasi tampaknya mengalami hambatan, meskipun ekonomi tetap kuat.

Hal ini menimbulkan ketidakpastian terkait langkah yang akan diambil The Fed pada tahun depan, dengan libur Thanksgiving pada AS diperkirakan akan mengurangi aktivitas perdagangan hingga akhir pekan. 

Baca juga: Analis Rekomendasikan Buy Saham BBNI, Ini Alasannya!

Di mana, Indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,56 persen, Kospi Korea Selatan naik tipis 0,06 persen, ASX 200 Australia menguat 0,45 persen, dan FTSE Straits Times turun 0,43 persen.

Sedangkan, Hang Seng di Hong Kong menurun 1,20 persen, CSI 300 China melemah 0,88 persen, dan Taiex Taiwan melemah 0,16 persen.

Sentimen investor masih lemah di tengah kekhawatiran potensi perang tarif yang didorong oleh kebijakan presiden terpilih AS, Donald Trump, ditunjukkan oleh data pengeluaran konsumen AS bulan Oktober meningkat sedikit lebih tinggi dari ekspektasi. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Danantara Siap Beroperasi, Muliaman Serahkan PP dan Perpres ke Mensesneg Hari Ini

Jakarta - Regulasi Badan Pengelolaan Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) memasuki tahap final. Kepala… Read More

2 hours ago

Rupiah Diperkirakan Menguat, Seiring Peluang Pemangkasan Suku Bunga AS

Jakarta – Rupiah diprediksi terus menguat seiring dengan pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) yang dipicu oleh meningkatnya… Read More

2 hours ago

IHSG Dibuka Melemah 0,23 Persen ke Level 7.183

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka melemah 0,23 persen ke level 7.183,67… Read More

3 hours ago

Turun Rp5.000, Harga Emas Antam jadi Segini per Gramnya

Jakarta -  Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Jumat, 29 November… Read More

3 hours ago

BNI Raih Predikat The Best Overall in Corporate Governance Dua Tahun Berturut-turut

Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) kembali meraih penghargaan bergengsi sebagai “The… Read More

12 hours ago

BPR NBP Minta Regulator Kaji Ulang Kebijakan Merger, Alasannya Begini

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta bank perekonomian rakyat (BPR) untuk melakukan konsolidasi atau… Read More

12 hours ago