Pekerja melintas di dekat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, beberapa waktu lalu. (Foto: Erman Subekti)
Jakarta – Phintraco Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (15/8) secara teknikal diperkirakan berpeluang menguat untuk menguji level 8.000.
“IHSG diperkirakan masih berpeluang menuju level psikologis di 8.000. Namun perlu diwaspadai potensi adanya aksi profit taking jangka pendek menjelang libur long weekend,” tulis Research Team Phintraco Sekuritas dalam risetnya di Jakarta, 14 Agustus 2025.
Menurut Phintraco, secara teknikal, IHSG kembali dibuka dengan membentuk gap dan mencatatkan rekor tertinggi baru. Indikator MACD dan stochastic RSI masih mengindikasikan potensi upside lanjutan. Volume beli juga mengalami kenaikan, meskipun mulai terdapat indikasi adanya distribusi.
Baca juga: Asing Diam-diam Borong Saham BBRI, BMRI, dan BBCA Kala IHSG Menguat
Sementara, pada perdagangan kemarin (14/8), IHSG ditutup bertahan pada zona hijau ke posisi 7.931,25 atau menguat sebesar 0,49 persen dari level 7.892,91.
IHSG juga sempat meningkat ke posisi tertinggi atau mencetak All-Time-High (ATH) baru di level 7.973,98, yang melampaui level tertinggi pada 2024 lalu pada posisi 7.910,86.
“Saham sektor teknologi masih membukukan penguatan terbesar, sedangkan saham sektor infrastruktur mencatatkan koreksi terbesar,” kata Phintraco.
Di samping itu, investor masih berantusias akan potensi penurunan suku bunga The Fed dan pencapaian IHSG pada rekor tertinggi baru, namun disinyalir mulai terjadi aksi ambil untung jangka pendek menjelang long weekend.
Sedangkan dari global (15/8), investor akan mencermati beberapa data ekonomi dari Tiongkok, seperti industrial production bulan Juli yang diperkirakan melambat menjadi 5,9 persen year on year (yoy) dari 6,8 persen yoy di Juni 2025.
Baca juga: Dana Asing Masuk Rp833,70 Miliar, Saham BBCA dan BBRI Paling Banyak Diborong
Lalu, data retail sales dari Tiongkok bulan Juli juga diperkirakan melambat menjadi 4,6 persen yoy dari 4,8 persen yoy di Juni 2025. Ini merupakan level terendah sejak Februari 2025.
Sementara pada perdagangan hari ini, Phintraco Sekuritas juga merekomendasikan beberapa saham yang berpotensi cuan. Di antaranya adalah PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), dan PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI).
Kemudian, ada saham PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), dan PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN). (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Komdigi ajukan delisting delapan aplikasi yang diduga menyalahgunakan data nasabah pembiayaan kendaraan bermotor… Read More
Poin Penting IPCM bagikan dividen interim tahun buku 2025 sebesar Rp4,40 per saham atau total… Read More
Poin Penting TKD hingga November 2025 terealisasi Rp795,6 triliun atau 91,5 persen dari pagu APBN,… Read More
Poin Penting RUPSLB GPSO menyetujui perubahan susunan direksi dan dewan komisaris, termasuk pengunduran diri empat… Read More
Poin Penting RUPSLB Bank Mandiri pada 19 Desember 2025 resmi mengangkat Zulkifli Zaini sebagai Komisaris… Read More
Poin Penting RUPSLB Bank Mandiri (BMRI) 19 Desember 2025 memutuskan perombakan jajaran dewan komisaris, sementara… Read More