Market Update

IHSG Berpeluang Sentuh Level 9.000, Ini Syaratnya

Jakarta – Head of Research and Chief Economist Mirae Asset Sekuritas, Rully Arya Wisnubroto, menyebutkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam enam bulan ke depan diperkirakan mampu bergerak di rentang 8.800-9.000.

Rully bilang peluang tersebut dapat terjadi jika saham-saham konglomerat yang saat ini menopang penguatan IHSG dapat kembali masuk ke indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI).

“Saham dari grup-grup konglomerat selama ini mendorong penguatan sampai 8.000, bahkan kalau misalkan again mereka mentargetkan untuk mencapai MSCI ya mungkin akan bisa naik lagi ke 8.800 atau bahkan 9.000,” ucap Rully kepada media di Jakarta, 16 Oktober 2025.

Baca juga: Punya Dirut Baru, Begini Gerak Saham Garuda Indonesia (GIAA)

Diketahui, saham-saham yang saat ini masuk ke indeks MSCI periode Agustus, antara lain PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) untuk kategori MSCI Global Standard.

Sedangkan, dalam kategori Small Cap ada enam emiten, yakni PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO), dan PT MNC Tourism Indonesia Tbk (KPIG).

Selanjutnya, ada saham PT Petrosea Tbk (PTRO), PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), dan PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG).

“Jika pergerakan IHSG hanya dilihat berdasarkan saham-saham dengan fundamental yang kuat tanpa memasukkan saham-saham konglomerat, maka IHSG diperkirakan hanya dapat bergerak di level 7.000-an,” jelas Rully.

Dia juga menyebutkan, IHSG saat ini yang bergerak di level 8.000-an telah over value jika dilihat dari fundamental dan PE ratio-nya.

Saham Kapitalisasi Besar Tergeser Konglomerat

Saham-saham bank kapitalisasi pasar jumbo saat ini mulai tergeser oleh saham-saham konglomerat yang menjadi penopang IHSG.

Hal tersebut mencerminkan kondisi ekonomi fundamental saat ini. Tingkat Non-Performing Loan (NPL) masih cukup tinggi dan pertumbuhan kredit yang masih single digit.

Baca juga: Investor Asing Kembali Outflow Rp1,32 T, 5 Saham Ini Paling Banyak Dilego

Jika ditelisik pergerakan harga saham big caps, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) saat ini berada di level Rp7.275.

Selanjutnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Rp3.510, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) Rp4.070, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) Rp3.850. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

11 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

12 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

13 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

13 hours ago

Libur Nataru Aman di Jalan, Simak Tips Berkendara Jauh dengan Kendaraan Pribadi

Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More

23 hours ago

Muamalat DIN Dukung Momen Liburan Akhir Tahun 2025

Bank Muamalat memberikan layanan “Pusat Bantuan” Muamalat DIN. Selain untuk pembayaran, pembelian, atau transfer, nasabah… Read More

24 hours ago