Market Update

IHSG Berbalik Arah, Dibuka Anjlok ke Level 7.283

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (2/8) indeks harga saham gabungan (IHSG) berbalik arah dibuka anjlok ke level 7.283,05 atau melemah 0,59 persen dari level 7.325,98.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 441,35 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 19 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp212,03 miliar.

Kemudian, tercatat terdapat 145 saham terkoreksi, sebanyak 102 saham menguat dan sebanyak 237 saham tetap tidak berubah.

Baca juga: Gara-gara Ini, BEI Denda 62 Emiten Rp150 Juta

Sebelumnya, Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman, CFP, melihat bahwa, IHSG secara teknikal hari ini akan berpotensi terkoreksi karena kekhawatiran resesi Amerika Serikat (AS) setelah keluar data klaim awal tunjangan pengangguran naik paling tinggi sejak Agustus 2023 dan Indeks manufaktur ISM (indikator aktivitas pabrik di AS) berada di angka 46,8 persen, lebih buruk dari yang diperkirakan dan menunjukkan kontraksi ekonomi.

“Dengan level support IHSG di 7.250-7.290, sedangkan level resistance berada di 7.350-7.380,” ucap Fanny dalam risetnya di Jakarta, 2 Agustus 2024.

Bursa Wall Street ditutup melemah tajam setelah serangkaian data ekonomi yang dirilis kemarin (1/8) memicu kekhawatiran bahwa ekonomi mungkin melambat lebih cepat dari perkiraan, sementara The Fed mempertahankan kebijakan moneter yang ketat.

Terlihat dari Indeks Dow Jones ditutup turun 1,21 persen menjadi 40.347,97, indeks S&P 500 melemah 1,37 persen ke 5.446,68 dan indeks Nasdaq Composite melemah 2,30 persen ke 17.194,15.

Sementara itu, bursa Asia-Pasifik bervariasi pada perdagangan kemarin, setelah komentar dari Ketua The Fed AS Jerome Powell mengindikasikan bahwa penurunan suku bunga dapat terjadi pada bulan September jika data inflasi tetap “menggembirakan”, setelah pertemuan FOMC yang berakhir pada Rabu.

Baca juga: Lanjutkan Tren Penguatan, Harga Saham TUGU Naik 2,17 Persen ke Level Rp1.175

Adapun, investor di Asia juga menunggu data aktivitas bisnis dari seluruh wilayah selain komentar The Fed, dengan data indeks manajer pembelian yang akan dirilis dari China, Jepang, dan Korea Selatan.

Namun, Nikkei 225 Jepang anjlok 2,49 persen, Topix memimpin pelemahan di kawasan Asia sebesar 3,24 persen. Sedangkan, S&P/ASX 200 Australia naik 0,28 persen dan Kospi Korea Selatan naik 0,25 persen. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

1 hour ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

2 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

2 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

5 hours ago

Strategi Asuransi Tri Prakarta Perkuat Layanan bagi Nasabah

Poin Penting Tri Pakarta merelokasi Kantor Cabang Pondok Indah ke Ruko Botany Hills, Fatmawati City,… Read More

5 hours ago

Livin’ Fest 2025 Siap Digelar di Grand City Convex Surabaya, Catat Tanggalnya!

Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menghadirkan Livin’ Fest… Read More

6 hours ago