Market Update

IHSG Bepotensi Lanjut Menguat pada Rentang 8.300-8.350

Poin Penting

  • Phintraco Sekuritas memproyeksikan IHSG melanjutkan penguatan di kisaran 8.300–8.350 setelah ditutup naik 1,36 persen di level 8.275,08 pada perdagangan sebelumnya.
  • Kenaikan inflasi ke 2,86 persen yoy pada Oktober 2025 dan peningkatan PMI manufaktur ke 51,2 menandakan pemulihan konsumsi dan aktivitas industri.
  • Surplus perdagangan September 2025 mencapai USD4,34 miliar, dengan ekspor tumbuh 11,41 persen yoy, terutama didorong permintaan dari Tiongkok dan AS.

Jakarta – Phintraco Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (4/11) secara teknikal berpotensi melanjutkan penguatan di rentang level 8.300-8.350.

“IHSG diperkirakan berpotensi melanjutkan kenaikan menguji level 8.300-8.350,” tulis Research Team Phintraco Sekuritas dalam risetnya di Jakarta, 4 November 2025.

Diketahui, IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat di level 8.275,08 atau naik 1,36 persen. Penguatan ini jadi optimisme akan membaiknya perekonomian domestik dan mengantisipasi kinerja pasar modal yang cenderung membaik pada akhir tahun, sekaligus mendorong penguatan indeks.  

Sentimen Pasar dari Dalam Negeri

Sentimen dari dalam negeri, salah satu indikasi pemulihan konsumsi terlihat dari tren kenaikan inflasi ke 2,86 persen yoy di Oktober 2026, mendekati level tengah dari asumsi APBN di 3 persen yoy. 

Baca juga: BEI Bakal Surati MSCI, Minta Penjelasan Penyesuaian Perhitungan Free Float Saham

Inflasi diperkirakan terus meningkat dalam level yang terkendali hingga Desember 2025, sebagai dampak dari kecenderungan peningkatan konsumsi masyarakat.

Indeks PMI manufacturing Indonesia tercatat meningkat pada level 51,2 di Oktober 2025 dari 50,4 di September 2025, yang merupakan kenaikan selama tiga bulan berturut-turut. 

Baca juga: Begini Gerak Saham Indeks INFOBANK15 dalam Sepekan

Kemudian, neraca perdagangan Indonesia kembali membukukan surplus sebesar USD4,34 miliar di September 2025, turun dari surplus USD5,49 miliar di Agustus 2025, namun meningkat dari USD3,18 miliar di September 2024. 

Lebih lanjut, ekspor tumbuh 11,41 persen  yoy di September 2025, yang merupakan pertumbuhan tertinggi sejak Februari 2025, didorong oleh pertumbuhan permintaan dari Tiongkok 12,79 persen. Sedangkan ekspor ke AS juga meningkat 9.08 persen. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

3 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

3 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

4 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

5 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

5 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

6 hours ago