Pekerja sedang melintas di layar perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. (Foto: Erman Subekti)
Poin Penting
Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (29/12), pekan terakhir transaksi bursa tahun 2025, kembali dibuka menguat 0,35 persen ke level 8.568,10 dari posisi sebelumnya di 8.537,91.
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, sebanyak 697,30 juta saham diperdagangkan dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 93 ribu kali, dan nilai transaksi mencapai Rp395,94 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 111 saham terkoreksi, sebanyak 321 saham menguat dan sebanyak 260 saham tetap tidak berubah.
Baca juga: IHSG Masih Rawan Koreksi, 4 Saham Ini Direkomendasikan
Manajemen Reliance Sekuritas Indonesia sebelumnya memprediksi pergerakan IHSG secara teknikal masih cenderung melemah.
“Kami memproyeksikan IHSG akan bergerak di kisaran support pada level 8.493 dan resistance pada level 8.597 dengan kecenderungan melemah,” kata Manajemen Reliance dalam risetnya di Jakarta, Senin, 29 Desember 2025.
Baca juga: Pelemahan IHSG Pekan Ini, Didorong 5 Saham Berikut
Pada perdagangan Rabu lalu (24/12) lalu, IHSG ditutup melemah 0,55 persen ke level 8.537,91. Pelemahan indeks saat itu dipimpin oleh saham-saham sektor bahan baku dan energi.
Di sisi lain, investor asing mencatatkan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp238,83 miliar di pasar reguler. Saham-saham yang paling banyak dilepas antara lain BBCA, BUMI, BBRI, DEWA, dan WIFI.
Adapun, sentimen negatif disebabkan oleh aksi ambil untung (profit taking) menjelang libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Investor juga cenderung memilih memegang posisi kas menjelang libur Nataru. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting Rupiah dibuka melemah 0,16 persen ke level Rp16.772 per dolar AS pada awal… Read More
Poin Penting Harga emas Antam turun Rp9.000 ke Rp2.596.000 per gram. Buyback ikut melemah ke… Read More
Poin Penting IHSG rawan koreksi dan berpotensi turun ke area 8.464-8.493. Tekanan jual masih dominan,… Read More
Oleh Anna Sardiana, Akademisi - Dosen Indonesia Banking School Jakarta DALAM satu dekade terakhir, keuangan… Read More
Poin Penting Kredit Bank Mandiri naik 13,1% menjadi Rp1.452 triliun. DPK tumbuh 15,9% dengan aset… Read More
Poin Penting STRK agresif ekspansi ke pasar ekspor di tengah lesunya pasar domestik. Capex Rp10… Read More