Market Update

IHSG Awal Pekan Dibuka Melemah ke Level 6.614

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibuka pada zona merah ke level 6.614,71 dari posisi 6.636,00, pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (10/3).

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 394,76 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 29 ribu kali, serta total nilai transaksi mencapai Rp402,87 miliar. 

Kemudian, tercatat terdapat 81 saham terkoreksi, sebanyak 200 saham menguat dan sebanyak 244 saham tetap tidak berubah.

Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, melihat IHSG secara teknikal pada hari ini diprediksi bergerak variatif dalam rentang level 6.520 hingga 6.730. 

Baca juga: IHSG Berpeluang Menguat, Simak 4 Rekomendasi Saham Ini

“Pada perdagangan kemarin, Jumat (10/3) IHSG ditutup naik 0,27 persen atau plus 18,15 poin ke level 6.636. IHSG hari ini (10/3) diprediksi bergerak mixed dalam range 6.520-6.730,” ucap Ratih dalam risetnya di Jakarta, 10 Maret 2025.

Ia melihat, IHSG dalam sepekan mengalami rebound 5,83 persen. Ini didukung sektor teknologi yang memimpin penguatan 16,48 persen dan sektor material dasar naik 5,83 persen.

Apresiasi IHSG senada dengan outflow investor asing yang mulai menyusut menjadi Rp450 miliar dibandingkan bulan sebelumnya sebesar Rp10,21 triliun. 

Selama sepekan, performa IHSG juga mengungguli kinerja bursa lainnya di Kawasan ASEAN. Pada pekan ini, pelaku pasar menantikan rilis indeks konsumen domestik yang berpotensi lebih landai dibandingkan bulan sebelumnya sejalan dengan deflasi pada Februari 2025.

Adapun dari mancanegara, Wall Street ditutup menguat di akhir pekan. Pelaku pasar wait and see pasca rilis data tenaga kerja dikarenakan pada Februari 2025, pasar tenaga kerja AS bergerak terbatas, dengan Non Farm Payroll naik ke level 151 ribu dan tingkat pengangguran naik minimalis ke level 4,1 persen dibanding bulan sebelumnya sebesar 4 persen. 

Baca juga: Intip Gerak Saham Indeks Infobank15 dalam Sepekan, Ini yang Paling Bersinar

Sementara, Ketua  Federal Reserve, Jerome Powell pada pidatonya di akhir pekan mengisyaratkan bahwa The Fed akan mempertimbangkan dampak ketidakpastian tarif Presiden Trump terhadap kondisi ekonomi AS dan pemangkasan suku bunga.

Sedangkan dari Asia, pada Februari 2025, Tiongkok melaporkan deflasi secara tahunan dan bulanan masing-masing sebesar 0,7 persen dan 0,2 persen, hasil tersebut lebih rendah dibandingkan inflasi yang masih terjadi pada Januari 2025. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Dukung Pemulihan, BTN Salurkan Bantuan Rp13,17 Miliar untuk Korban Bencana Sumatra

Poin Penting BTN telah menyalurkan total bantuan Rp13,17 miliar melalui Program TJSL untuk korban bencana… Read More

12 mins ago

Obligasi Hijau, Langkah Pollux Hotels Menembus Pembiayaan Berkelanjutan

Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More

14 hours ago

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

20 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

21 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

22 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

23 hours ago