Categories: Keuangan

IHSG Anjlok, Investasi Asuransi Jiwa Tinggalkan Saham

Jakarta–Industri asuransi jiwa pada kuartal ketiga tahun ini masih menghadapi masa sulit terutama karena gejolak di pasar modal dan depresiasi Rupiah. Hal ini menyebabkan hasil investasi sebagai salah satu sumber pendapatan asuransi menurun.

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat pada kuartal ketiga ini hasil investasi industri asuransi jiwa anjlok 152,7% dari Rp30,21 triliun menjadi minus Rp15,91 triliun. Hal ini juga berakitan pada penurunan pendapatan premi dari Rp120,86 triliun menjadi Rp89,1 triliun.

Untuk mengantisipasi anjloknya hasil investasi ini, banyak perusahaan asuransi jiwa mulai mengalihkan portofolio investasinya dari sebagian besar saham ke reksa dana, properti dan deposito. Keranjang investasi lain ini diakui Hendrisman Rahim, Ketua AAJI sebagai alternatif saat pasar saham jeblok. Sebagaimana diketahui Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG yang sempat tembus level 5.000 pada awal tahun ini, kini turun ke ke level 4.300-an.

“Pelaku usaha telah mengambil langkah reksa dana menjadi tren, namun deposito dan properti juga, yang memiliki risiko lebih rendah,” kata Hendrisman di Jakarta, Senin, 14 Desember 2015.

Hendrisman mengatakan, investasi properti tercatat melonjak 38,1% meski secara nominal masih sangat kecil yaitu Rp9 triliun dibanding total keseluruhan jumlah investasi perusahaan asuransi jiwa pada kuartal ketiga yang mencapai Rp307,29 triliun. Sementara investasi di reksa dana tercatat Rp93,75 triliun dan Deposito Rp59,54 triliun.

Investasi di properti menurut Hendrisman bukanlah hal baru. Banyak perusahaan-perusahaan asuransi lama yang memiliki investasi di properti. Tak seperti kebanyakan perusahaan asuransi modern yang banyak menempatkan dananya ke pasar modal. Namun, ia meramalkan tren kenaikan penempatan investasi di properti tersebut tak akan bertahan lama.

“Kayaknya kalau investasi lain membaik ini akan keluar lagi, tapi yang jelas industri asuransi secara masing-masing itu berusaha menutupi hasil investasinya sebaik mungkin agar tetap cukup dalam menjalankan kewajibannya,” tandasnya. (*) Ria Martati

Paulus Yoga

Recent Posts

Satgas BLBI Kembali Sita Aset di Bandung Senilai Rp105 Miliar, Ini Rinciannya

Jakarta - Satuan Tugas Penanganan Hak Tagih Negara Dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (Satgas BLBI)… Read More

3 mins ago

Asuransi Tugu Hadirkan Akses Air Bersih di Desa Kalitekuk Gunungkidul

Jakarta - PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) atau Tugu Insurance melalui program CSR-Bakti… Read More

23 mins ago

Indonesia Mau Keluar dari Jebakan Middle Income, Kemenkeu Beberkan Syaratnya

Jakarta - Untuk keluar dari jebakan kelas menengah atau middle income trap, Indonesia dihadapkan sejumlah… Read More

24 mins ago

CIMB Niaga Syariah Gelar Haya Festival 2024

Suasana konferensi pers terkait CIMB Niaga Syariah yang akan menggelar Haya Festival 2024, di Jakarta,… Read More

40 mins ago

Menteri Bahlil Sudah Siapkan Strategi Kerek Lifting Minyak RI, Begini Penjelasannya

Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia telah menyiapkan sejumlah strategi… Read More

1 hour ago

IHSG Sesi I Berbalik pada Zona Merah ke Level 7.547

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini (9/10) berbalik… Read More

1 hour ago