Dia menilai, setelah shock mereda, nantinya para pelaku pasar akan melihat kebijakan-kebijakan baru yang akan dikeluarkan oleh pemerintah AS yang dipimpin oleh Donald Trump. Kendati begitu, pelaku pasar harus tetap mewaspadai sentimen-sentimen yang akan terjadi.
“Dalam beberapa waktu tidak akan banyak perubahan, hanya akan ada beberapa shock jangka pendek. Namun ini akan disesuaikan dengan kebijakan baru yang dikeluarkan oleh donald trump, saya kira begitu. Jadi hanya terbatas saja,” ucapnya.
Sementara itu, Analis dari NH Korindo Securities Muhammad Ikhsan Burhanuddin menambahkan, bahwa bursa Asia ditutup melemah signifikan pada perdagangan hari ini sehingga turut berdampak pada laju IHSG.
“Ini disebabkan sentimen pemilu Amerika Serikat karena di luar dugaan kemenangan Donald Trump dengan 276 electoral votes banding 218 untuk Hillary Clinton,” kata Ikhsan.
Menurutnya, efek Donald Trump terpilih sebagai Presiden AS yang direspon negatif oleh pelaku pasar hanya bersifat jangka pendek. Namun di sisi lain harga emas dan nikel mengalami kenaikan setelah Donald Trump mengungguli pesaingnya.
“Kondisi ini membuat saham-saham yang berkorelasi terhadap komoditas tersebut manarik untuk diamati,” tutupnya. (*) (Baca juga : Pilpres AS, Rupiah Masih Aman)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Poin Penting Laba BRK Syariah kuartal III-2025 naik 3,46 persen menjadi Rp218,20 miliar didorong pembiayaan… Read More
Poin Penting BCA menyiapkan uang tunai Rp42,1 triliun untuk Nataru 2025/2026 agar transaksi nasabah tetap… Read More
Poin Penting Aliran modal asing keluar pada minggu kedua Desember 2025 nonresiden tercatat jual neto… Read More
Poin Penting Pembiayaan Multiguna iB Hijrah Bank Muamalat tumbuh 41 persen secara tahunan (YOY) hingga… Read More
Poin Penting Daniel dan Richard Tsai jadi orang terkaya Taiwan dengan kekayaan USD13,9 miliar dari… Read More
Poin Penting Bank Mega dan Metro menggelar Season of Elegance Fashion Show yang menampilkan karya… Read More