Menteri ESDM 2016-2019, Ignasius Jonan dalam acara Top 100 CEO and Future Leaders Forum 2025 yang diselenggarakan Infobank di Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin, 8 Desember 2025. (Foto: M. Zulfikar)
Poin Penting
Jakarta – Mantan Menteri ESDM dan Menteri Perhubungan sekaligus mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), Ignasius Jonan menegaskan bahwa integritas adalah fondasi utama kepemimpinan.
Menurutnya, pemimpin yang berintegritas adalah mereka yang menjalankan tanggung jawab tanpa kepentingan pribadi (no vested interest), dan menempatkan kepentingan organisasi serta publik di atas ambisi individu.
Ia menjelaskan bahwa sepanjang kariernya ia selalu berupaya menjaga jarak dari ambisi jabatan. Prinsip itu ia pegang bahkan saat namanya digosipkan akan masuk kabinet pada 2014. Alih-alih menunggu peluang politik, ia justru pergi ke Washington DC untuk memberikan pidato di US–ASEAN Conference.
“Orang bertanya ke saya, apa cita-citanya? Saya jawab, saya tidak punya cita-cita. Kalau dipanggil bekerja, ya datang. Kalau tidak dipanggil, ya sudah. Artinya memang saya tidak bekerja di situ. Sederhana,” ujarnya dalam acara Top 100 CEO and Future Leaders Forum 2025: The Heart of Leadership, The Future Depends on What You Do Today yang diselenggarakan Infobank di Hotel Shangri-La Jakarta, Senin, 8 Desember 2025.
Baca juga: Agus Martowardojo Ingatkan CEO Soal Ancaman Tekanan Fiskal 2026
Selain itu, Jonan menggambarkan integritas dalam kepemimpinan dengan analogi sederhana namun kuat, yakni seperti kasih seorang ibu kepada anaknya.
“Menjadi pemimpin yang baik itu seperti seorang ibu membesarkan anak. Ibu, sejak mengandung sampai anaknya besar, selalu berharap anaknya lebih baik daripada dirinya. Itu saja. Cara menularkannya yang paling gampang adalah dengan mindset itu,” kata Jonan.
Menurutnya, pemimpin yang tulus ingin melihat orang-orangnya berkembang akan memberikan ruang bagi integritas untuk tumbuh secara alami. Integritas tidak bisa dipaksa melalui aturan, melainkan diteladankan setiap hari.
Baca juga: Ignasius Jonan: Pemimpin Lembaga Keuangan Wajib Utamakan Isu Lingkungan
Jonan juga menegaskan bahwa pemimpin tidak boleh terjebak pada atribut dan penghormatan formal yang melekat pada jabatan.
“Saya selalu percaya bahwa kalau kita bekerja, tujuannya bukan untuk dihormati. Bukan untuk dihargai secara berlebihan. Kalau mau dihormati, semuanya bisa dibuat-buat, ada acara, ada protokol, ada penghormatan. Tapi bagi saya penghormatan sejati itu muncul dari hasil kerja, bukan dari jabatan,” ungkapnya.
Jonan menuturkan, ketika pemimpin fokus pada pelayanan publik dan menjalankan tugas tanpa motif tersembunyi, kualitas kerja dan hasil organisasi akan muncul dengan sendirinya. (*) Ayu Utami
Poin Penting RUPSLB Jasa Raharja pada 31 Desember 2025 menetapkan perubahan jajaran direksi perusahaan. Muhammad… Read More
Poin Penting PKSS dan Universitas Sriwijaya memperkuat kerja sama strategis untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja… Read More
Poin Penting BRI Insurance membayarkan klaim KTU sebesar Rp253,8 juta kepada 188 nasabah terdampak erupsi… Read More
Poin Penting Kemenhub mencatat 10,1 juta orang bepergian selama Nataru 2025/2026, naik 4,85% dibanding tahun… Read More
Poin Penting Bank Sumut resmi berubah status hukum menjadi Perseroda melalui keputusan RUPSLB pada 30… Read More
Poin Penting Pada 2024, sebanyak 27 pegawai Bea Cukai diberhentikan karena fraud dan pelanggaran berat,… Read More