Pelayanan Jamkrindo kepada nasabah. (Foto: Istimewa)
Jakarta – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) atau Indonesia Financial Group (IFG) BUMN Holding Asuransi, Penjaminan dan Investasi selaku pemegang saham PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) telah mengubah susunan komisaris dan direksi PT Jamkrindo melalui Rapat Pemegang Saham (RUPS) yang digelar hari ini, Senin 31 Juli 2023.
RUPS tersebut mengangkat Akhmad Purwakajaya sebagai Direktur Utama menggantikan Almarhum Hendro Padmono. Selain itu, Alia Nur Fitri diangkat sebagai Direktur Keuangan dan Investasi menggantikan Suwarsito, yang saat ini menjabat sebagai Direktur Operasional dan Jaringan, menggantikan Kadar Wisnuwarman.
Selain perubahan direksi, RUPS juga melakukan perubahan pada susunan komisaris PT Jamkrindo. Angger P. Yuwono telah diangkat sebagai anggota baru dalam jajaran Komisaris.
Sekretaris Perusahaan IFG, Oktarina Dwidya Sistha, mengatakan perubahan Komisaris dan Direksi Jamkrindo merupakan salah satu bentuk komitmen IFG sebagai holding dalam Meningkatkan tata kelola dan memastikan efektivitas operasional serta strategi bisnis yang berkelanjutan di anak perusahaan. “Kami mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan kontribusi yang diberikan Bapak Hendro Padmono dan juga Bapak Kadar Wisnuwarman,” ungkapnya dikutip, Senin 31 Juli 2023.
Baca juga: Hingga Mei 2023, Jamkrindo Cetak Volume Penjaminan Rp144,59 Triliun
Selain itu, segenap manajemen IFG juga mengucapkan selamat datang kepada Bapak Angger P. Yuwono, Akhmad Purwakajaya dan Ibu Alia Nur Fitri dalam jajaran Komisaris dan Direksi PT Jamkrindo. “IFG mempunyai harapan tinggi kepada Jajaran Komisaris dan Direksi Jamkrindo saat ini untuk melakukan peningkatan kinerja serta melanjutkan proses transformasi yang sudah berjalan baik di Jamkrindo,” ujarnya.
Adapun susunan anggota Komisaris dan Direksi terbaru Jamkrindo sebagai berikut:
Susunan Komisaris
Susunan Direksi
Sebagai informasi, hingga Mei 2023, total volume penjaminan mencapai Rp144,59 triliun hingga Mei 2023 dengan jumlah debitur UMKM sebanyak 4,47 juta. Adapun pada tahun 2022, Jamkrindo berhasil mencatatkan volume penjaminan sebesar Rp312,36 triliun atau naik sebesar 26,19%, dengan jumlah UMKM yang dijamin sebanyak 10,8 juta UMKM.
Di satu sisi, per akhir 2022 Jamkrindo membukukan raihan laba bersih sebesar Rp1,28 triliun atau naik sebesar 20,09% dari tahun sebelumnya, yaitu Rp1,07 triliun.
Kenaikan laba bersih tersebut didongkrak oleh kenaikan volume penjaminan Jamkrindo yang tercatat sebesar Rp312,36 triliun atau naik sebesar 26,19%, dengan jumlah UMKM yang dijamin sebanyak 10,8 juta dan mempekerjakan sejumlah 35,1 juta tenaga kerja dalam operasional usahanya.
Kemudian, imbal jasa penjaminan perusahaan naik sebesar 29,34% menjadi Rp5,64 triliun dari tahun sebelumnya Rp4,36 triliun, dengan beban klaim pada 2022 tercatat sebesar Rp3,24 triliun atau naik 27,11% dari tahun sebelumnya, serta aset Jamkrindo tercatat sebesar Rp28,01 triliun dengan ekuitas Rp12,82 triliun. (*) Dicky F. Maulana
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More