News Update

IFC Pelopori Investasi Green Bond di OCBC NISP

Jakarta – International Finance Corporation (IFC) anggota grup Bank Dunia (World Bank), berkomitmen untuk melakukan investasi sebesar US$150 juta dalam bentuk Obligasi Hijau (green bond) yang nantinya akan diterbitkan oleh PT Bank 0CBC NISP Tbk (OCBC NISP).

Obligasi ini adalah Obligasi Hijau pertama yang diterbitkan oleh bank komersial di Indonesia yang akan memberikan sumber pendanaan hijau yang baru untuk melawan perubahan iklim. Obligasi Hijau dengan tenor Iima tahun ini bakal mendukung proyek-proyek yang akan didanai oleh OCBC NISP.

Selain itu, menurut Direktur Eksekutif IFC, Philippe Le Houérou, penerbitan Obligasi Hijau ini juga akan mendukung prioritas pemerintah dalam mendorong penumbuhan ekonomi berkelanjutan dan juga menyumbang target pemerintah yaitu pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen di tahun 2030.

“Ini tonggak bersejarah penting bagi sektor perbankan Indonesia karena ini diharapkan akan mengkatalisasi penumbuhan pasar Obligasi hijau di Indonesia,” ujar Philippe di Kantor IFC, Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu, 1 Agustus 2018.

Baca juga: OCBC NISP Terbitkan Obligasi Tahap I Senilai Rp1 Triliun

Menurutnya, di dalam sebuah negara yang angka pendanaan hijaunya cukup rendah, Obligasi hijau pertama yang diterbitkan oleh bank komersial ini akan menjadi peluang pendanaan hijau dan membuka potensi pasar Obligasi Hijau di Indonesia dalam mendorong pendanaan baru bagi pembangunan proyek.

Selain komitmen pertamanya untuk mendanai Obligasi Hijau, IFC akan memberikan dukungan saran untuk OCBC NISP mengenai pendanaan hijau termasuk mengidentifikasi dan melaporkan aset-aset hijau. Hasil dari Obligasi Hijau akan digunakan untuk mendanai proyek terkait iklim sesuai dengan prinsip Obligasi Hijau.

Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja menambahkan, Obligasi Hijau ini merupakan Iangkah awaI dari upaya Bank OCBC NISP untuk membantu para nasabah dalam melakukan bisnis secara berkelanjutan dan turut berkontribusi positif dalam pengembangan pembangunan yang dilakukan pemerintah saat ini.

“Kami menyadari bahwa keberlanjutan adalah sebuah perjalanan yang panjang. Bersama dengan IFC kami akan berkolaborasi dan mencari solusi inovatif yang akan memperIuas peIuang untuk investasi swasta yang berkelanjutan secara ekonomis, sosial, dan Iingkungan,” ucapnya. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

2 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

3 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

3 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

22 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

23 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

23 hours ago